Ini adalah bukan tentang kaya atau miskin. Namun ini adalah tentang bagaimana cara nya bertahan hidup tanpa dipenuhi rasa takut dan bagaimana caranya mempertahankan ikatan suci tanpa amaraloka yang dipenuhi rintangan.
Selat Gibraltar adalah dua insa...
Target komen 1,5K ya! Target vote nya 1,1K yaa! InsyaAllah bisa.
Selamat membaca!!
🦋🦋🦋 ---SelBral
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Jalan yang jauh.
Jangan lupa pulang.
Jangan sampai hilang arah.
Selatania dan Gibraltar sudah membereskan semuanya. Satu minggu di Jerman adalah waktu yang cukup lama.
Mereka juga sudah membeli barang-barang untuk Wangsa dan Jasmin. Buah tangan. Jangan tanyakan habis berapa euro.
"Haus." Ucap Gadis itu pada suami nya yang tengah bermain benda kotak nan pipih.
"Hm?" Gibral menatap sang istri, langsung memasukkan ponselnya ke dalam saku celana. "Kenapa? Mau minum apa?"
"Pengen yang dingin-dingin gitu."
"Ayo beli."
Tok tok tok
Terdengar suara ketukan pintu yang membuat keduanya menghentikan aktivitas.
Pesawat jet pribadi berangkat nanti malam. Sementara sekarang waktu masih siang. Mentari terik di luar sana.
"Kamu buka pintunya ya. Aku taruh koper dulu." Gibral mengambil alih kopernya.
Selat mengangguk. Gadis itu pergi ke depan pintu. Membukanya. Mendapati dua pria tampan di hadapannya. Selat terbelak melihat ada siapa yang datang.
"Tuan Heldar? Revanza?" ucap Selatania membuat Revanza juga terbelak.
Sebentar. Otaknya masih belum bisa sinkron dengan keadaan saat ini.
Gibral menghentikan aktivitasnya ketika mendengar nama Revanza disebut. Sepertinya pria itu akan segera tahu siapa Selat sebenarnya. Wanita yang selalu menjadi objek bully oleh rekan kantor.
Revanza sama sekali belum mengetahui tentang pernikahan yang terjadi antara Selat dan Gibraltar.
Jantungnya berdentam-dentam. Bahkan ingin copot sangking terkejutnya melihat Selat ada di negeri ini.
"A ... apa ini? Selat? Ka ... kamu kenapa di sini?" Revanza tidak bisa menyembunyikan wajah terkejutnya. Netra mereka beradu satu sama lain.
Tiba-tiba saja Gibraltar ada di belakang Selatania. Pria itu menatap Revanza lekat-lekat. "Tuan Gibral ... dia?"