(37) Bride

15.5K 1.7K 1.5K
                                    

Hallo semua nya!

How was ur day?

Kangen SelBral?

Kalian baca ini jam berapa?

Kalian baca ini hari apa?

Target komen 1,5K ya! Target vote nya 1,1K yaa! InsyaAllah bisa.

Selamat membaca!!

🦋🦋🦋
---SelBral

Pratama mendudukan bokongnya di mobil

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Pratama mendudukan bokongnya di mobil. Pria itu menghela napas. Ia mengenakan pakaian serba hitam, dengan mawar berwarna merah di kursi mobil tepat sebelahnya. Sebuket mawar merah yang indah. 

Mawar nya tidak terang. Melainkan gelap. Pria itu menancapkan gas mobilnya ke bahu jalan. Melesat dengan santai.

Angin kota berhembus pelan. Suara kalson tidak begitu jelas kedengarannya. Karena orang-orang di sini tertib. Walaupun ada beberapa pengendara motor yang menggunakn lajur sepeda. Itu menyebalkan. 

Bahkan ada yang menggunakan trotoar. Padahal jalanan khusus bermotor sudah di sediakan.

"Ya Allah ..." lirih Pratama. Pria dengan pakaian hitam full.

Kawasan dengan hamparan hijau sudah mulai terlihat. Pratama sepertinya sudah keluar dari kawasan perkotaan. Pecakar langit masih terlihat. Hanya saja lebih kecil, karena jarak nya jauh. Tidak terlalu jauh. Namun di sini tenang.

Mobil itu masuk lebih dalam lagi. Saat sudah menemukan parkiran yang pas. Meski pun di pinggir jalan, Pratama keluar dari mobil. Jarang kendaraan lewat sini, karena ini adalah Area pemakanan. 

Beberapa nisan dengan lambang salib ada di sana. Dan nisan batu atau kayu biasa pun juga ada. Di satu sisi ada kuburan khusus orang-orang Islam, dan sisi lain nya kuburan khusus Katolik atau Kristen.

Pratama berjalan ke arah makam orang-orang Katolik. Pria itu melewati beberapa salib. Sebuket mawar merah masih ada di tangan nya. 

Ia tersenyum manis ketika melihat makam seseorang yang spesial terlihat bersih.

"Halo, cantik." Ujar Pratama sambil berjongkok di tepi makam. 

Pria itu meletakkan buket bunga di nisan berbentuk salib yang tertancap. Tertulis jelas nama Chintya Amoera. "Ini aku, Pram. Maaf yah udah lama tidak ke sini." Pria itu berbicara dengan nada yang teduh. Lembut. Tidak dingin.

Gibraltar pernah bilang kan kalau Pratama memiliki seorang kekasih? Dan yeah ... kekasih nya sudah meninggal semenjak lima tahun silam. Tepat nya saat Pratama melakukan wisuda kuliah. Saat menggelar sarjana.

Selat GibraltarTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang