58 - Kenapa?

58 6 0
                                    

Happy Reading.

Hari ini cuaca panas terik, Trianna memilih untuk bersantai sembari berjemur di tepi kolam berenang yang ada di belakang mansion Bryan di temani secangkir teh hangat serta cookies coklat. Sudah hampir jam duabelas siang, Trianna masih bersantai di tepi kolam berenang.

Kolam berenang yang ada di mansion Bryan terbagi menjadi dua, yang pertama adalah kolam berenang indoor yang terletak di lantai enam sayap barat, dan yang kedua adalah kolam berenang outdoor tempat di mana saat ini Trianna berada.

Di depan kolam berenang outdoor itu langsung berhadapan dengan lapangan golf, area latihan menembak dan tempat latihan memanah. Sudah bisa bayangkan betapa luasnya lapangan tersebut 'kan?

Saat sedang asik menikmati teh hangat miliknya, tiba-tiba saja terdengar suara langkah kaki yang cepat di ikuti dengan teriakan yang meneriaki namanya.

"Trianna!"

Trianna menoleh ke arah sumber suara, terlihat Bryan yang sedang berjalan cepat menuju ke arahnya.

"Kenapa?" tanya Trianna bingung.

"Mulai sekarang kamu tidak boleh bertemu dan berbicara atau mengirim pesan kepada Gelan!" perintah Bryan marah.

"Hah? Maksud kamu apa?"

"Jangan bertemu dengan Gelan di belakangku!" Bryan mencengkram tangan Trianna kuat.

"Aw! Lepasin, Bryan!" rintih Trianna.

"Kalau kamu ketauan bertemu atau berbicara dengan Gelan, aku akan menghukum dirimu lagi dan membawamu ke rumah itu selamanya!"

"Maksud kamu apasih Bryan? Kenapa aku tidak boleh bertemu atau bahkan berbicara dengan Gelan?" tanya Trianna heran.

"Karena dia bukan pria yang baik," ucap Bryan.

"Tidak, kamu salah! Gelan adalah pria yang baik."

"Kalau dia adalah pria yang baik, lalu apa ini?!" Bryan menyerahkan ponselnya kepada Trianna. Trianna mengambil ponsel Bryan dan melihat ke arah ponsel, Trianna terkejut, sangat terkejut. Trianna tidak percaya dengan apa yang sedang ia lihat.

Di ponsel Bryan ada satu video dan dua foto. Video tersebut berupa video gabungan dari rekaman CCTV, video itu menampilkan Gelan yang sedang mengikuti Trianna secara diam-diam di mall, Gelan memakai baju serba hitam. Setelah masuk ke dalam mall, Gelan berjalan menuju kamar mandi untuk berganti pakaian. Kemudian Gelan berjalan mendekati Trianna dan mengobrol dengannya seolah-olah tidak melakukan apa-apa.

Sedangkan kedua foto itu berisi foto-foto Gelan, foto pertama menampilkan Gelan yang sedang menguntit Trianna dari jauh, dan foto kedua menampilkan Gelan seperti ingin mencium Trianna saat Trianna sedang tertidur di brankar rumah sakit.

"Tidak, tidak mungkin! Gelan tidak mungkin melakukan hal itu!"

Bryan melemparkan alat pelacak ke arah Trianna, "Lihat ini, Trianna! Apa kamu masih tidak percaya? Jika Gelan adalah pria yang baik, tidak mungkin dia menguntit dirimu dan selalu mengikuti dirimu kemanapun sampai-sampai menempelkan alat pelacak di tubuhmu!"

"Tapi, pasti dia melakukan itu ada alasannya!" sanggah Trianna.

"Benarkah? Alasan apa? Karena dia mencintai kamu?" tanya Bryan tersenyum miring.

Trianna terdiam sejenak kemudian menggelengkan kepalanya, "Tidak, Bryan. Pasti ada alasan yang lain."

"Alasan apa Trianna?! Bisa kamu kasih tau aku apa alasannya?"

"Aku tidak tau apa alasan Gelan melakukan hal seperti itu, aku akan menanyakan kepadanya sekarang." Trianna ingin berjalan pergi dari sana, tetapi tangannya ditarik kencang oleh Bryan sampai-sampai mukanya menabrak dada bidang milik Bryan.

"Jangan!"

"Kenapa, Bryan? Aku ingin bertanya kepada Gelan!"

"Aku bilang jangan!"

"Kenapa?"

"Trianna, apa kamu mencintai diriku?"

"Iya, Bryan. Aku mencintai dirimu!"

Bryan diam, kemudian melepaskan cengkraman tangannya dari tangan Trianna. Tangan Bryan bergerak untuk mengusap rambut Trianna dan menarik dagu Trianna agar Ia bisa menatap matanya.

"Kalau kamu mencintaiku, aku mohon, jauhi Gelan selama-lamanya!" perintah Bryan.

Trianna terkejut dan terdiam cukup lama, ia tidak menyangka Bryan akan melarangnya untuk menjauhi Gelan. Rasanya sangat berat bagi dirinya untuk menjauhi orang yang selama ini menolongnya.

"Kenapa? Kamu tidak mau? Ohh, apa jangan-jangan selama ini kamu manaruh rasa kepadanya?" tuduh Bryan.

Trianna menatap Bryan tidak suka, "Tidak, Bryan! Jangan asal menuduh!"

"Jawab iya atau tidak," tuntut Bryan.

"Iya! Aku akan menjauhi Gelan."

"Bagus, dan jangan sekali-kali kamu menghubungi dia lagi di belakangku, atau aku akan melakukan hal yang tadi sudah aku bilang. Mengerti?!" Trianna mengangguk terpaksa. Kemudian Bryan berjalan pergi meninggalkan Trianna sendirian di sana.

"Arrghh! Kalau aku menjauhi Gelan, aku tidak akan tau bagaimana nasib diriku kedepannya!" Trianna mengacak-acak rambutnya frustasi.

Trianna terdiam sejenak, teringat akan sesuatu.

"Novel!"

.
.
.

To be content.

Haaloooooww gengsss, maaf yaaa baru update sekarang huhu😭 pas kemarin-kemarin aku sibuk ujian hehe.

Btw ada yang nungguin cerita ini update nggk? Pasti gak ada yaa hhh. Votenya aja sedikit😔

Maaf yaaa part kali ini drama banget😭😭 tapi kalian penasaran nggk sih sama lanjutannyaaaa?? Kalo penasaran tungguin terus update dari cerita inii yuuppp.

Jangan lupa vote, komen, dan followww akuunn akuuu! Jangan pelit-pelit atuhh jarinyaaa hihi, terimakasihhhh.

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: May 21 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

IMAGINATIONWhere stories live. Discover now