15 - Pelaku.

493 25 0
                                    

Hai gengs, maaf yaa kalau ceritanya kurang seru, aneh, terus alurnya lambat:) tapi makasih banget lohh buat yang mau baca cerita aku yang ini. Terus ya gengs, kalo aku cepetin alurnya, nanti bakal banyak yang kelewat gengs, jadi pelan-pelan aja yaaa hihi.

Happy Reading.

"Namanya Taja Hermanta, seorang pengusaha kuliner. Ia memiliki sebuah restoran besar di Singapure, dan beberapa cabang restoran yang dimilikinya tersebar di beberapa negara yang ada di Asia. Selain pengusaha dalam bidang kuliner, ia juga memiliki tempat untuk berlatih panah di sekitar kota Los Angeles," jelas Willy.

"Lalu?"

"Di kayu anak panah yang hampir melukai tuan dan nyonya, terdapat salah satu sidik jari Taja Hermanta. Saya sudah menanyakan langsung kepadanya dan dia mengaku kalau dia yang menyuruh anak buahnya untuk menyerang tuan dan nyonya. Dia mengatakan alasannya untuk menyerang tuan dan nyonya karena anda membangun sebuah restoran di Singapure, dia merasa tersaingi dan nekat untuk mengirim sebuah ancaman kepada anda, Tuan."

Bryan yang mendengar itu mengeraskan rahangnya, "Di mana orang itu?"

"Dia sudah saya bawa ke ruangan yang anda suruh, Tuan."

Bryan berjalan meninggalkan Willy, Willy yang melihat Bryan menuju ruangan yang di tuju langsung mengikuti Bryan dari belakang.

Bryan melangkahkan kakinya menuju pintu berwarna merah yang ada di depannya. Dua pengawal membungkukkan badannya, lalu membukakan pintu berwarna merah itu dengan kunci.

Saat memasuki pintu itu, bau anyir tercium pekat dalam indra penciuman Bryan. Bryan dapat melihat seorang pria yang kedua tangannya terikat di dua penyangga. Kepala pria itu menunduk.

Bryan berjalan mendekati pria itu, pria itu mengangkat kepalanya melihat siapa yang datang. Terlihat hidung dari pria itu terdapat darah yang sudah mengering.

"Selamat malam, tuan Taja."

.
.
.

Suara alarm membangunkan Trianna dari tidurnya. Saat Trianna ingin duduk, ia melihat sebuah tangan besar yang melingkar di pinggangnya.

Trianna menoleh ke samping, terlihat jelas wajah tenang milik Bryan yang tertidur. Trianna memperhatikan setiap sudut dari wajah Bryan, satu kata yang dapat di katakan oleh Trianna, sempurna.

Saat Trianna sedang asik-asiknya memperhatikan wajah milik Bryan, Bryan membuka matanya, membuat Trianna kaget dan langsung membuang mukanya.

"Kau sudah bangun?" tanya Bryan dengan suara serak khas bangun tidur.

Trianna menoleh ke arah Bryan, "Kau tidak liat?" Trianna menunjuk ke arah matanya. Bryan terkekeh kecil, sejenak Trianna kembali terpesona dengan Bryan.

Tersadar dari pikirannya, Trianna langsung berdiri menjauh dari Bryan. "Katanya kau mau tidur di sofa?!"

"Ah, aku ketiduran ketika memeluk dirimu."

"Apa?! Hey! Apa yang sudah kau lakukan kepadaku?!" tanya Trianna sembari memeluk badannya sendiri.

Bryan tersenyum kecil, "Tidak banyak."

Mendengar jawaban dari mulut Bryan membuat Trianna melototkan matanya, "Maksudmu?!"

"Iya, tidak banyak kok," ucap Bryan.

Lagi-lagi jawaban dari Bryan membuat Trianna melotot dan menganga tidak percaya.

"Aku laporin ke polisi ya?!"

"Silahkan."

"E-eh?! Kau ini beneran gila ya?!"

"Sudah pernah aku bilang sama kamu, kalau aku tergila-gila kepadamu," ucap Bryan sembari mengedipkan salah satu matanya lalu berdiri, Bryan berjalan meninggalkan Trianna.

"Heh! Mau kemana?!"

"Mau ke kamar mandi. Kenapa? Mau ikut?"

"Tidak mau!" teriak Trianna membuat Bryan tertawa terbahak-bahak.

Punggung Bryan menghilang dari pandangan Trianna. Tidak baik untuk jantungnya kalau harus terus menerus berada di sisi Bryan yang berperilaku seperti itu. Trianna itu sangat lemah ketika berhadapan dengan pria tampan! Hanya mulutnya saja yang sok-sokan menolak, berbeda dengan isi hatinya.

'Sebenernya kepribadian dia ini apasih? Kadang-kadang dingin, cuek. Kadang-kadang lembut, manis. Kadang-kadang genit, jahil, cemburuan dan suka marah pula. Apakah dia itu punya gangguan bipolar¹? Atau alter ego²? Entahlah! Aku sangat pusing saat memikirkan ini!' batin Trianna.

Trianna berjalan ke arah sofa dan duduk di sana, ia menyalakan televisi yang menampilkan acara favoritnya. Trianna beralih mengambil handphonenya, menscrool media sosial miliknya. Tangannya terdiam melihat postingan yang kini terpampang jelas di layar handphone miliknya.

Postingan itu adalah foto keluarga pamannya!

.
.
.

*Gangguan bipolar¹ merupakan kondisi kejiwaan yang membuat penderitanya mengalami perubahan emosi yang drastis, dari mania (sangat senang) menjadi depresif (sangat terpuruk), atau pun sebaliknya.

*Alter ego² adalah kepribadian lain yang dimiliki seseorang yang ditampilkan berbanding terbalik dengan kehidupan nyata.

Sc. Mbah Google. Kalo ada yang salah, tolong koreksi yaa.

To be content.

Gengs, jangan lupa vote, komen, dan follow akun aku yaaa! Terimakasihhh.

Sampai jumpa di part selanjutnyaaa!

IMAGINATIONWhere stories live. Discover now