CHAPTER 33

35.8K 1.7K 97
                                    

Sejak tadi Geogra mengabaikan dering ponselnya yang terus berbunyi menampilkan nama Naden di layar tersebut

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Sejak tadi Geogra mengabaikan dering ponselnya yang terus berbunyi menampilkan nama Naden di layar tersebut. Malam ini, pesta tengah diselenggarakan dan yang ia lakukan hanya berdiam diri di ruang kerja.

Dia sangat malas untuk menghadiri pesta yang menurutnya hanya membuang-buang waktu. Namun satu hal yang mengganggu pikirannya saat ini. Geogra merasa tidak tenang, gadis itu berhasil memenuhi isi pikirannya. Dia mencengkeram bolpoin yang berada di tangannya. Sialnya, dia malah membiarkan Zeyra pergi seorang diri menghadiri pesta tersebut.

Ting!

Sebuah notifikasi pesan muncul di layar ponsel. Geogra berdecak pelan, kemudian meraih ponsel dan membuka isi pesan tersebut. Seketika rahangnya mengetat melihat sebuah foto yang dikirim oleh Naden.

Tanpa lama, laki-laki itu langsung bergegas dan beranjak keluar dari ruang kerja. Dia melangkah cepat menuju kamar. Menyambar jaket hitam miliknya di lemari. Lantas Geogra berjalan keluar menuju garasi.

"Tuan Muda, apa Anda akan pergi?" tanya Bu Inah yang tak sengaja melihat Geogra.

Geogra hanya berdehem, kemudian melanjutkan langkahnya. Dia memasuki mobil lalu langsung tancap gas sembari mengendarai dengan kecepatan tinggi. Wajahnya terlihat tegas dengan ekspresi dingin.

Berani sekali bajingan itu menyentuh miliknya. Foto yang Naden kirim memperlihatkan Zeyra yang sedang berbincang dengan seorang lelaki. Laki-laki itu terlihat memegang pundak Zeyra sembari memperlihatkan sebuah senyuman.

Tangan Geogra mencengkeram erat stir mobil. Dia bergumam kesal dalam hati. Lihat saja, ia akan memberikan Naden pelajaran karena telah mengundang Zeyra ke dalam pesta tersebut.

***

"Huh? Untuk apa Naden mengundang si cupu itu?" Laura memegang erat gelas yang berada di tangannya. Dia merasa terganggu dengan kehadiran Zeyra. Gadis itu terlihat berbeda, dia bahkan tidak menyangka penampilan Zeyra berubah drastis.

Di malam itu saat acara ulang tahun Geogra, dia menjadi semakin membenci Zeyra ketika melihat kejadian yang tidak pernah bisa ia lupakan hingga saat ini.

Lalu saat acara wisuda, dia terkejut melihat Zeyra datang bersama keluarga Zergant. Laura tidak tahu sebenarnya ada hubungan apa si cupu dengan keluarga Geogra. Mengapa mereka terlihat sangat dekat? Apalagi ia tidak sengaja melihat Geogra yang terus-menerus menatap ke arah Zeyra.

Apa yang tidak dia ketahui?

Tiba-tiba seorang gadis bersama kedua temannya melangkah menghampiri Laura. Menyadari kehadiran seseorang, Laura menoleh. Dia mengernyit, "Kau?"

"Ya, aku. Camela," ucap Camela seraya mengibaskan rambut. Dia tidak sama sekali menunjukkan sikap sopan pada seniornya membuat Laura mendelik tak suka. Dia tahu siapa Camela, gadis yang juga sangat gencar mendekati Geogra walaupun lelaki itu sudah berulang kali menolaknya secara terang-terangan.

GEOGRAWhere stories live. Discover now