CHAPTER 23

32.9K 1.3K 45
                                    

Sejak insiden di balkon kemarin, Zeyra menjadi lebih banyak diam

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Sejak insiden di balkon kemarin, Zeyra menjadi lebih banyak diam. Ia cukup sadar diri, selama ia tinggal di mansion ini, ia memang harus mematuhi perintah tuannya.

Alasannya tinggal di sini pun karena ia ingin membalas kebaikan Tuan dan Nyonya Zergant yang telah banyak membantunya.

Selama kondisinya masih belum pulih, ia hanya menurut dan berdiam diri di kamar Geogra. Setelah satu hari penuh ia beristirahat. Akhirnya kini gadis itu sudah sepenuhnya sembuh dan diizinkan untuk kembali ke kamarnya.

“Zey, kemarilah!” seru Fani, menarik Zeyra agar mendekat.

“Wah, Kakak habis belanja?” tanya Zeyra, melihat Fani yang membawa banyak tas belanja.

“Tidak, bukan aku yang belanja. Tapi Nyonya besar!” Fani bertepuk tangan ria.

Kening Zeyra mengerut, tak mengerti. “Nyonya besar?”

“Iya, maksudku Nyonya Rashelyna! Tadi ada seorang pria datang kemari dan memberikan ini. Dia bilang, ini untukmu, Zey,” ujar Fani sembari mengangkat kedua tangan yang penuh dengan paperbag.

“Cepat duduk sini. Lihatlah, ini banyak sekali. Wah kau sangat beruntung, Zey. Nyonya Rashelyna baik sekali!”

Fani menarik lengan Zeyra untuk duduk di sisi ranjang. Pelayan itu memberikan paperbag pada Zeyra.

Tatapan Zeyra tertuju pada secarik kertas yang menempel di depan paperbag tersebut. Ia membuka kertas yang berisikan tulisan tangan seseorang.

Zeyra, kau sudah menerimanya?
Anggap saja ini hadiah untukmu
Semoga kau suka yaa

Rashelyna.

“Astaga! Tulisan Nyonya Rashelyna sangat rapi dan cantik!” pekik Fani yang melihat itu.

Zeyra menarik sudut bibir, membentuk senyum manis. “Kak Fani, Nyonya Rashel memberikan semua ini untukku?” tanyanya, masih tak percaya.

“Iya, jelas-jelas di kertas itu beliau menulisnya untukmu. Ah, sebagai penggemar Nyonya Rashelyna, aku semakin tak sabar bertemu dengannya.”

“Apakah mereka akan datang besok malam?” tanya Zeyra.

Fani mengangguk. “Sudah pasti akan datang. Besok, kan, hari ulang tahun Tuan Muda. Aku dengar Tuan besar mengundang tamu-tamu penting.”

“Maaf, Zey tidak bisa membantu,” ujar Zeyra, sedih.

“Tidak apa-apa, Zey. Sudah ada banyak orang yang ditugaskan untuk menyiapkan acara. Semua itu atas perintah Tuan Besar. Jadi, kau tidak perlu khawatir. Tuan besar pun melarangmu untuk membantu karena kau baru saja sembuh,” ucap Fani.

GEOGRAWhere stories live. Discover now