CHAPTER 30

37K 1.7K 118
                                    

Beberapa jam berlalu, laki-laki itu tertidur sedangkan Zeyra dengan raut muka kaku serta tubuhnya yang tidak bisa bergerak hanya bisa diam

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Beberapa jam berlalu, laki-laki itu tertidur sedangkan Zeyra dengan raut muka kaku serta tubuhnya yang tidak bisa bergerak hanya bisa diam. Suara deru napas yang teratur, tangan kekar yang bertenger di pinggangnya memeluk dengan erat. Bergerak sedikit saja, maka Geogra akan semakin menariknya.

Napas hangat laki-laki itu mengelitik di kulit lehernya. Wajah Zeyra sudah memerah sembari menahan napas. Bagaimana bisa ia berada dalam posisi seperti ini? Zeyra sudah berusaha memejamkan mata, lebih baik ia tidur saja. Akan tetapi tidak bisa. Dalam posisi seperti ini benar-benar menyiksanya.

Tok Tok Tok

Bunyi ketukan pada pintu mengejutkan gadis itu. Ia menggerakkan kepala, menengadah menghadap ke arah pintu kamar. Pergerakannya tersebut membuat Geogra terusik.

"Tuan, ada yang mengetuk pintu," ucap Zeyra.

"Biarkan saja." Laki-laki itu menarik lengan Zeyra dan diletakkan di pinggang lelaki itu agar Zeyra membalas pelukannya.

"Tapi, Tuan. Sekarang sudah siang. Anda harus makan terlebih dahulu lalu minum obat," bujuknya. Zeyra menyentuh kening Geogra yang masih terasa hangat.

"Tidak," jawab Geogra sembari menggelengkan kepala. Rambut halus lelaki itu ikut bergerak, menggelitik di kulit leher Zeyra.

Zeyra mengulum bibir, ia menahan diri agar tidak memekik. Gadis itu menghela napas pelan. Susah sekali membujuk laki-laki batu ini. "Setelah makan dan minum obat. Tuan bisa beristirahat kembali."

Tetap tidak ada sahutan membuat Zeyra frustrasi. "Kalau begitu nanti akan Zey suapi saat makan, bagaimana?" Secara tak sadar, Zeyra melontarkan kalimat tersebut.

Geogra mengernyit, ia menengadah menatap wajah Zeyra. Laki-laki itu terlihat berpikir sebelum menganggukkan kepala. Kedua mata Zeyra berkedip melihat tingkah Geogra. Sebenarnya laki-laki ini Geogra atau bukan? Mengapa sekarang tingkahnya seperti anak kecil? Di mana Geogra yang sangar, kejam dan tak berperasaan itu?

Namun Zeyra memaklumi saat teringat ucapan Rashelyna. Mungkin karena Geogra sedang sakit maka sikapnya sedikit berbeda.

"Baiklah, Zey akan membawakan makan siang untuk Tuan," ujar Zeyra, berusaha melepaskan diri dari kungkungan Geogra. Tetapi mengapa terasa sulit? Laki-laki itu tetap menahannya, raut mukanya terlihat memelas seperti tidak mau melepaskan Zeyra.

Lagi-lagi Zeyra dibuat terkejut. Ia menjerit dalam hati melihat ekspresi yang Geogra tunjukkan. Seperti anak kucing yang tidak mau ditinggal oleh ibunya. Lucu sekali. Di mana tatapan tajam beserta ekspresi dingin yang selalu terpasang di wajahnya?

"Z-zey tidak akan lama. Zey akan segera kembali." Barulah Geogra melepaskan Zeyra setelah mendengar itu. Gadis itu segera bangkit dan merapikan pakaiannya yang kusut di sisi ranjang. Geogra ikut bangkit dan bersandar.

"Kuberi waktu lima menit. Jika kau tidak kembali, hukuman menantimu," ujar Geogra, melirik tajam. Zeyra mengangguk, ternyata sifat menyebalkan lelaki itu masih ada. Dia segera beranjak pergi keluar ruangan.

GEOGRAWhere stories live. Discover now