CHAPTER 8

37K 1.3K 24
                                    

Halo, readers!
Maapin baru up sekarang ಥ‿ಥ
Jangan lupa vote&komen yaa ♡

Sudah setengah jam berlalu, Geogra tak melepas pandangannya dari buku bersampul coklat yang tergeletak di atas meja

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Sudah setengah jam berlalu, Geogra tak melepas pandangannya dari buku bersampul coklat yang tergeletak di atas meja. Dia bergerak, merogoh saku celananya mendapati satu bungkus rokok. Geogra mengambil satu batang rokok lalu mengapit benda itu di mulutnya. Sebelah tangan laki-laki itu menghidupkan korek api. Membakar sumbu rokok. Lalu mulai menghisapnya.

Seraya menghembuskan asap, matanya tak sengaja menangkap satu botol berisi minyak tanah di pojok rooftop. Geogra beranjak, mengambil botol tersebut. Dia meletakkannya tepat di samping buku.

Tiba-tiba bibirnya tertarik ke atas membentuk senyum menyeringai, saat terlintas sebuah ide. Sambil terus merokok, Geogra membuka penutup botol. Laki-laki itu menuangkan minyak tanah pada buku coklat itu hingga tak tersisa. Kemudian Geogra menghidupkan korek api lalu dilempar ke arah buku.

Perlahan-lahan api mulai menyebar, membakar buku coklat dengan nama bertuliskan 'Zeyra Asera Vaalerie'. Geogra bersikap tak acuh, dia menarik kursi menjauh dari tempat itu. Laki-laki itu duduk seraya menyilangkan kaki. Raut wajahnya datar dan terlihat santai seolah tidak terjadi apa-apa.

Menyenangkan. Kata itu yang kini tengah Geogra rasakan. Hari ini, ia cukup bersemangat untuk pergi ke sekolah. Bukan hari ini saja, mungkin hari-hari selanjutnya pun akan ada hal yang lebih menarik.

Ting!

Getaran di dalam saku celana yang Geogra yakini berasal dari ponsel miliknya, ia mengeluarkan ponsel dari saku. Layar ponselnya menyala menampilkan sebuah notifikasi pesan dari nomor seseorang yang tak dikenal.

Setelah membaca isi pesan tersebut, tangan yang menggenggam ponsel seketika mengerat hingga urat-uratnya terlihat. Rahang Geogra mengetat, wajahnya memerah. Dia berdecak kesal, melempar ponsel berlogo apple ke sembarang tempat.

Tanpa memperdulikan apapun, Geogra berdiri. Beranjak dari tempat itu, tak lupa menutup pintu dengan keras menimbulkan bunyi yang memekakkan telinga. Siswa-siswi yang tak sengaja bersinggungan dengan laki-laki itu tampak kaku. Mereka terdiam dan menunduk, merasa hawa panas dan mencekam saat Geogra lewat.

***

Sesuai dugaannya, kali ini Zeyra berdiri tepat di tengah-tengah lapangan. Dirinya tengah menjalani hukuman dengan berdiri di lapangan. Bukan tanpa alasan Zeyra dihukum. Melainkan karena buku tugasnya dicuri oleh Geogra. Entah apa yang laki-laki itu pikirkan. Mengapa harus buku? Apa Geogra sengaja agar dirinya terkena masalah?

Zeyra menghela napas lelah. Wajahnya tersorot oleh sinar matahari membuat keringat membanjiri keningnya.

"Kapan ini akan selesai?" monolog Zeyra seraya mengusap pelipis.

GEOGRAWhere stories live. Discover now