CHAPTER 10

36.9K 1.2K 29
                                    

Jika tedapat typo atau kalimat yang kurang tepat, tolong bantu koreksi ya

Selamat membaca!

Dobrakan pada pintu secara tiba-tiba membuat petugas kesehatan terlonjak kaget

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Dobrakan pada pintu secara tiba-tiba membuat petugas kesehatan terlonjak kaget. Mereka menoleh menuju asal suara. Melihat kedatangan seseorang di depan pintu yang baru saja di tendang olehnya.

Para petugas segera berdiri tegak menghadap Geogra. Ekspresi mereka terlihat tegang. Namun, dalam hati mereka bertanya-tanya. Bukan penasaran tentang kondisinya yang babak belur karena mereka sudah terbiasa akan hal itu. Akan tetapi mempertanyakan keberadaan Geogra saat ini. Pasalnya laki-laki itu tak pernah sekalipun mengunjungi ruang kesehatan. Geogra selalu menolak untuk diobati.

"Minggir."

Suara berat yang terkesan dingin dan memerintah itu langsung membuat mereka menyingkir, mempersilahkan Geogra untuk masuk bersama seorang gadis yang sedari tadi mengekor di belakang laki-laki itu. Bukan, lebih tepatnya diseret paksa.

Di ruangan itu, bukan hanya para petugas kesehatan saja, melainkan beberapa murid yang sedang berbaring di atas brankar karena sakit.

Geogra menghunuskan tatapan tajam saat mereka dengan berani menatap ke arahnya. Geogra menarik lengan Zeyra menuju brankar yang kosong.

Laki-laki itu duduk di atas brankar, dia menatap gadis di hadapannya yang tengah merintih kesakitan. Geogra menghempaskan lengan Zeyra begitu saja. Gadis itu terkejut, ia mengusap-usap lengannya yang memerah bekas cengkeraman Geogra.

Salah satu petugas kesehatan menghampiri mereka,  dia membawakan kotak obat lalu diletakkan di atas meja. "Emm, a-anu... Apa Senior membutuhkan bantuan?" tanya petugas yang tak lain adalah adik kelas Geogra yang kebetulan sedang berjaga di ruang kesehatan.

"Tidak perlu. Keluar!"

Petugas itupun mengangguk kaku, lantas beranjak pergi dan tak lupa menarik gorden menutupi keberadaan mereka berdua.

Geogra melirik sedikit ke arah Zeyra. Gadis berpenampilan acak-acakan itu terlihat mengenaskan. Tetapi, Geogra tak peduli. "Kau akan terus berdiri tak berguna di situ?"

Tubuh Zeyra menegang. Dia tak mengerti mengapa Geogra membawanya kemari. Ingin bertanya tetapi Zeyra terlalu takut. Zeyra menggigit bibir, seakan susah untuknya membuka mulut.

"Kau ini memang bisu?!" Geogra meninggikan suaranya, terdengar bunyi gigi yang bergemelatuk.

Karena tak ingin membuat laki-laki itu semakin marah. Zeyra memberanikan diri mengangkat wajah. Gadis itu terkejut saat melihat dengan jelas penampilan Geogra yang babak belur.

"Astaga!" pekik Zeyra seraya menutup mulut. Matanya membola menatap Geogra tak berkedip. "W-wajah Tuan..." cicitnya.

Geogra memutar bola mata, ia menunjuk  kotak obat di atas meja menggunakan dagunya. Zeyra yang seakan mengertipun mengangguk. Mungkin Geogra membawanya kemari, menyuruhnya untuk mengobati laki-laki itu.

GEOGRAWhere stories live. Discover now