61. Akhir Dari Peperangan

291 20 5
                                    

“Putri adalah sahabat satu-satunya yang paling mengerti aku.”
~Kiki~

Happy reading. . .
# # # # # # # # # #

  Dengan tubuh pendeknya, Putri berhasil melindungi suaminya dengan membuat dirinya menjadi tameng.

  Melihat orang yang ia tusuk bukanlah Rajes, melainkan anak kandung dari ayah tirinya. Seketika tubuh Jonathan bergetar ketakutan, ia berjalan mundur perlahan dan memikirkan apa yang akan terjadi bila Ferry Marhadi tau kalau ia yang menusuk anak kandungnya.

“PUUTTRRIII!!!” Kiki berlari kencang menghampiri sahabatnya yang tergeletak dengan darah yang mengalir deras.

  Mendengar suara teriakan-teriakan orang yang memanggil-manggil nama istrinya, Rajes pun tersadar dan membuka matanya. Pandangan pertama yang ia lihat adalah cairan warna merah padam melumuri seluruh telapak tangannya.

  Ia awalnya bingung, darah siapa ini? Dan disaat ia mengetahui kalau darah tersebut adalah darah yang keluar dari punggung istrinya, gumbangan air mata yang memenuhi kelopak matanya mulai pada berjatuhan.

“Hhaaaaaa...” Suara tangisan Rajes pecah hingga menggaung ke seluruh ruangan tersebut. Sisa tenaga yang dia punya, ia gunakan untuk mencabut sebilah pisau yang tertancap di punggung Putri.

  Sejenak Rajes menatap benci pisau yang dipegangnya sebelum ia buang ke sembarang arah.

“Ayo, cepat bawa ke rumah sakit.” Imam, Joying dan beberapa teman Tolle yang membantu, langsung mengangkat tubuh Putri yang sudah tidak sadarkah diri dari atas tubuh Rajes.

“Pakai mobil gue aja.” Usul Rizky yang langsung disepakati mereka.

  Putri dilarikan ke rumah sakit terdekat, menggunakan mobil Jeep putih milik Rizky. Di dalam mobil, Kiki menompangkan kepala Putri diatas pahanya. Dia menangis tanpa henti hingga sesenggukan melihat sahabatnya terbaring lemah tepat di depan matanya.

“Ky, buruan!” Suruh Imam dari bangku persis sebelah bangku pengemudi.

“Iya.” Rizky menyalakan mobilnya, dan langsung menancapkan gasnya pergi dari tempat peperangan tersebut.

  Para anggota geng Impossible dan Life Style yang masih sadar juga mulai membantu rekan-rekannya dan para anggota geng Distroyet yang sudah tidak bisa berdiri untuk pergi dari pabrik gula tersebut, kecuali satu orang, Rajes.

  Jiwa iblis yang terkunci jauh di dalam diri Rajes kembali terbuka, dan dengan cepat langsung menguasai tubuh Rajes yang tengah lemah. Sosok iblis tersebut sepertinya tau dengan perasaan Rajes dan mengambil alih tugasnya.

  Mengetahui ketuanya lepas kendali seperti beberapa tahun yang lalu, Irgi pun segera menyuruh orang-orang di pihaknya untuk cepat-cepat keluar dari tempat tersebut, “ayo cepat keluar!!”

  Setelah semuanya keluar, Irgi kemudian menutup kembali pintu utama pabrik, dan membiarkan Rajes untuk mengamuk, membantai habis semua anggota Beach sendirian.

  Dengan sekejap mata, tiba-tiba Rajes sudah berada tepat didepan mata Jonathan.

Buugghhh

  Rajes memukul perut Jonathan dengan sangat kuat, sampai berguling-guling dan berakhir menabrak dinding.

Brruuugghh

  Karena rasa dendam yang masih ada di dalam hati Nasir. Ia pun berlari mendekati Rajes dan bersiap mengayunkan tongkatnya.

Buugghhh

  Bukannya memukul Rajes, Nasir malahan terkena tendangan maut Rajes tepat di bagian rahang bawahnya, dan membuatnya terbang memutar di udara sebelum akhirnya jatuh ke tanah.

Brruuugghh

  Cendet yang masih diam mematung saja juga terkena tendangan maut Rajes persis di pelipis kirinya.

Buugghhh

Brruuugghh

  Suara benturan keras antara kepala Cendet dan tanah, membuat para anggota Beach yang masih tersadar menjadi ketakutan dan berlari kocar-kacir.

  Tapi kecepatan Rajes yang tengah dirasuki tidak ada tandingannya untuk cecenguk lemah seperti mereka.

“Aaaaaaaaaaa!!!”

Buugghhh

“Lari ada monster!!”

Buugghhh

“Mama, tolong!!”

Buugghhh

“Jangan pukul aku!!”

Buugghhh

“Tolong selamatkan kita!”

Buugghhh

  Suara jeritan orang-orang di dalam pabrik terdengar sangat jelas di telinga Irgi, dan membuat hatinya sedikit terenyuh. Namun ia masih enggan untuk membuka pintu utama, takut jika teman-temannya yang lain juga akan terkena imbasnya.

* * * * *

  Setelah kembali sadar, Rajes pun langsung melajukan motor ninjanya di jalan raya dengan kecepatan 100 - 120km/jam.

  Dalam hitungan beberapa menit, akhirnya dia pun sampai di rumah sakit, tempat dimana istrinya ditangani. Dia kemudian berlari dengan sekuat tenaga menuju ke ruang ICU.

  Disaat Rajes sampai di depan ruang ICU, dia melihat teman-temannya yang mengantar Putri terlihat sangat sedih, bahkan Imam pun menangis menatap noda bercak darah yang menempel di lengannya.

“Lo mau kemana?” Tanya Joying menahan Rajes yang ingin mencoba masuk ke dalam ruang operasi.

“Gua mau masuk, gua mau lihat kondisi istri gua.” Jawab Rajes meronta-ronta, meraih gagang pintu ICU.

“Ngapain? Di dalam sudah ada dokter yang menanganinya.” Balas Joying, menarik tubuh Rajes menjauh dari sana.

  Baru beberapa detik Joying mengatakan hal tersebut, tiba-tiba seorang suster keluar dari ruang ICU.

  Melihat hal itu, seketika mereka langsung berkumpul menghampiri suster tersebut, persis di depan pintu ICU.

“Gimana keadaan teman saya sus?” Tanya Kiki, orang pertama yang berhadapan dengan sang suster.

“Kondisi pasien cukup kritis, dia kehabisan banyak darah, dan persendian darah di rumah sakit ini juga sedang kosong.”

“Ambil darah saya sus.” Rajes mengajukan dirinya untuk mendonorkan darahnya untuk untuk istri tercinta.

“Baiklah. Kamu ikut saya.”

  Rajes berjalan mengekori suster tersebut sampai masuk ke dalam ruang arkeologi. Kemudian suster tersebut mengambil beberapa tetes darah dari ujung jari Rajes, dan mengeceknya untuk mengetahui apakah golongan darah Rajes adalah golongan darah yang Putri butuhkan.

“Gimana sus?”

“Maaf mas, golongan darah mas tidak cocok dengan pasien.” Jawab suster tersebut, setelah mengetahui hasil sampel darah Rajes yang tadi ia ambil ternyata adalah golongan darah B+, sedangkan golongan darah Putri adalah golongan darah AB.

# # # # # # # # # #

Eeiittsss.... Sebelum lanjut, jangan lupa vote dan komen cerita ini yah.

First Love (End)Where stories live. Discover now