44. Tragedi Awal Tahun

162 15 5
                                    

Chapter kali ini banyak mengandung kekerasan. Jadi dimohon para pembaca untuk tidak menirunya di rumah.

“Selagi saya masih hidup, maka kekalahan tidak akan pernah terjadi.”
~~Rajes Maula~~

Happy reading...
# # # # # # # # # #

* Flashback On *

  Beberapa jam sebelum terjadinya peperangan, seluruh anggota Distroyet terlihat sedang berkumpul di markas yang berlokasi di salah satu kedai kopi terminal kota.

“Loh, kok lu kesini?” Tanya Irgi kaget, melihat ketua gengnya yang datang ke markas, bukannya malahmalam pertama.

“Iya... harusnya kan bos di rumah, unboxing.” Imbuh Ayung (anggota paling frik di Distroyet).

Unboxing apaan?” Tanya Sabiq (anggota Distroyet yang paling polos) bingung.

“Ya elah, gitu doang kagak tau.” Ejek Hakiki (sepupu Ayung + anggota frik kedua di Distroyet).

“Emangnya lu tau?” Tanya Sabiq kepada Hakiki.

“Tau lah.” Jawab Hakiki, menepuk-nepuk dadanya bangga. “Unboxing barang belanjaan online kan?” Sambungnya.

“Begoo!” Ayung seketika menjitak kepala Hakiki. “Maksud gue itu, unboxing istri.”

   Karena tak mau kalah, Hakiki menjitak balik sepupunya tersebut. “Lu tuh yang begoo! Mana ada unboxing istri?”

  Tidak terima dirinya dijitak juga, akhirnya Ayung membalas perlakuan sepupunya tersebut, dan membuat mereka saling jitak-menjitak satu sama lain.

“Yang lain pada kemana?” Tanya Rajes, menghiraukan adu jitak antar sepupu tersebut.

“Tadi mereka ada disini kok bos.” Jawab Riski, tanpa memalingkan pandangannya dari game yang sedang ia mainkan di handphone miliknya.

“Terus, sekarang mereka kemana?”

“Agoy seperti biasa, telponan sama ayang Tiwi di depan. Kalau Jepank sama Ijin lagi boker di WC umum. Terus Medi sama anggota yang lain lagi minum-minum di kedai sebelah yang udah tutup.” Kata Irgi menjelaskan keberadaan anggota Distroyet yang lain kepada Rajes.

“Anjing, kalah.” Umpat Riski, sembari refleks memukul lengan Rajes yang duduk tepat disebelahnya.

  Kemudian Rajes pun langsung melirik Riski dengan lirikan mematikan.

“Sorry bos, sorry. Gak sengaja.” Ucap Riski, mengelus-elus lengan Rajes yang tidak sengaja ia pukul tadi.

“Dari pada galak-galak gitu, mendingan kita mabar aja bos.” Ajak Riski kepada Rajes untuk bermain mobile legend, game kesukaan Rajes.

“Ayok.”

  Mereka berdua pun mulai bermain game mobile legend, hingga berjam-jam lamanya.

  Sampai-sampai mereka tidak sadar kalau....

Brruuuumm

First Love (End)Where stories live. Discover now