First Love (End)

45. Camping Sekolah

Karena hari ini adalah hari spesial ulang tahun aku. Jadi aku langsung mempublish chapter yang baru aku buat semalam.

Happy reading...
# # # # # # # # # #

  Akhirnya hari dimana acara camping sekolah pun telah tiba. Para siswa-siswi kelas satu terlihat sangat excited dan antusias untuk mengikuti acara tersebut.

  Dan pihak sekolah juga menyewa lima bis antar kota untuk alat transportasi murid ke tempat  acara camping sekolah dilakukan. Setiap bis diisi kurang lebih dua kelas.

“Ayo cepat! Cepat! Lima menit lagi kita akan berangkat.” Ucap kakak-kakak Bantara, kepada siswa-siswi kelas sepuluh yang belum masuk ke dalam bis.

  Setelah semua murid masuk ke dalam bis mereka masing-masing, sang supir bis pun langsung menancapkan gas menuju ke tempat camping.

  Di perjalanan, para siswa-siswi terlihat sangat ceria, menyanyikan lagu-lagu yang sedang hits belakangan ini, termasuk bis yang Putri tumpangi.

  Putri sangat menghayati lirik lagu dari Rizky Febian yang berjudul Tak lagi sama, yang kembali hits karena di cover oleh sang adik yaitu Rizwan Fadhilah dengan aransemen lagu yang berbeda.

Ketika rasa tak lagi sama
Cinta tak lagi sempurna
Kadang kehilangan arah
Inginnya ku tetap pertahankan
Dan tetap menjalani
Hari demi hari
  
Apapun yang kan kau rasakan
Bagaimana kau menolak , 
Rasa ini akan tetap sama . . 
  
   ( Reff )

Aku akan bertahan
Cinta bukan tetap perasaan
Tapi janji yang terucap
Terucap makna cinta
  
Aku akan bertahan
Cinta bukan tetap perasaan
Tapi janji yang terucap
Terucap makna cinta ,  oh ho . . 

* * * * *

  Sesampainya di lokasi camping yang terletak di lereng Gunung Slamet, semua murid pun berbondong-bondong keluar dari bis.

“Ahh, segarnya.” Gumam Putri, menghirup segarnya udara pegunungan yang masih asri.

“Ayo, ayo! BERKUMPUL SEMUANYA!!” Teriak kakak-kakak Bantara, menyuruh semua murid kelas sepuluh untuk berkumpul dan berbaris.

“CEPAT! CEPAT!!”

“BARIS YANG LURUS!” Bentak seorang Bantara kepada salah satu siswa yang baris asal-asalan.

  Setelah semuanya berkumpul dan berbaris dengan rapi, sang ketua pramuka pun langsung memberikan pengumuman penting kepada semua murid yang ikut acara camping sekolah.

“Cek, cek.” Ucap ketua pramuka, mengecek apakah toa nya berfungsi atau tidak. “OKE, SEMUANYA. SEBELUM KALIAN MENDIRIKAN TENDA KALIAN MASING-MASING, SAYA AKAN MENGUMUMKAN SESUATU.”

“KITA AKAN MELAKUKAN GAMES MENCARI HARTA KARUN.” Lanjut Rocky (sang ketua ekskul pramuka), yang langsung disambut dengan semangat dan antusias dari para murid kelas sepuluh.

“Maksud lu apa, ky? Ini tidak ada di jurnal rencana kita.” Bisik Mutia (wakil ketua ekskul pramuka) kepada Rocky yang berdiri tepat disebelahnya.

“Gue cuma mau wujudkan impian yayang Moli, buat ngadain games cari harta karun di acara camping sekolah.” Jawab Rocky, tersenyum senang.

  Mendengar alasan ketuanya yang tidak masuk akal, membuat Mutia tak bisa menahan nada bicaranya lagi. “Gila lu yah! Ini kita di hutan loh, dan pak Prapto (guru pembina pramuka) juga belum datang.”

“Emangnya kenapa? Mereka semua sudah pada besar. Mereka pasti tau, peta yang akan gue kasih.”

“Dan pak Prapto juga pasti setuju dengan rencana games gue.” Sambung Rocky.

“Ya udah, terserah lu. Kalau ada apa-apa, jangan bawa-bawa gue!” Setelah mengucapkan hal tersebut, Mutia langsung melenggang pergi.

“PERTAMA-TAMA SAYA AKAN JELASKAN PERATURAN DAN CARA MAIN GAMES INI.” Ucap Rocky, melanjutkan pengumumannya yang sempat berhenti sejenak.

“PERMAINAN INI SANGAT MUDAH. SETIAP KELAS AKAN MENGIRIMKAN SATU SISWA/SISWI UNTUK BERPARTISIPASI. LALU SETELAH ITU, SETIAP PESERTA AKAN DIBERIKAN SATU PETA, UNTUK MENCARI 5 BENDERA YANG SUDAH KAMI SEMBUNYIKAN DI HUTAN.”

“Intruksi, kak.” Ucap salah satu siswi yang mengangkat satu tangannya.

“Ada hadiahnya gak?” Lanjut siswi tersebut.

“ADA.”

  Setelah mendengar ada hadiah, para siswa-siswi pun langsung riuh.

“Hadiahnya apa kak?”

“Hadiahnya jangan-jangan motor, atau mobil?”

“Apa mungkin rumah?”

“SEMUANYA, TOLONG DIAM!!” Bentak kakak-kakak Bantara, secara bergantian.

“HADIAHNYA ADALAH... PARA KAKAK BANTARA DAN LEKSANA AKAN MENDIRIKAN SEMUA TENDA SISWA-SISWI KELAS YANG MEMENANGKAN GAMES INI.” Jawab Rocky lantang.

“Yes.” Ucap para siswa-siswi yang suka mager, dan tidak bisa mendirikan tenda.

* * * * *

  Permainan mencari harta karun sudah di mulai satu jam yang lalu. Dan Putri, terlihat sudah mendapatkan empat bendera di tangannya.

“Setelah itu, jalan ke timur lima langkah.” Gumam Putri, membaca petunjuk peta yang kakak Bantara berikan kepadanya.

  Kemudian Putri pun berjalan ke arah timur. “Satu.”

“Dua.”

“Tiga.”

“Empat.”

“Hai Putri.” Sapa Moli, yang sedang duduk sendiri di samping semak-semak.

“Loh, kok kak Moli ada disini?” Tanya Putri heran, bingung, dan kaget yang tercampur menjadi satu.

“Lu nyari ini yah?” Moli tiba-tiba mengeluarkan bendera yang sedang Putri cari-cari sejak tadi.

“Iya.” Jawab Putri masih tidak menyangka, kalau bendera terakhirnya berada di tangan Moli. “Kenapa bisa ada di kak Moli?”

“Tentu saja bisa.” Kemudian Moli memperlihatkan senyum miringnya. “Games ini adalah rencana gue.”

  Mendengar hal itu, Putri langsung membulatkan mulutnya, dan ber-oohh ria.

“Kalau gitu, benderanya boleh buat aku gak kak?” Tanya Putri, setelah ber-ohh ria.

“Boleh. Tapi ada syaratnya.”

“Apa syaratnya?”

“Menghilanglah dari hidup Rajes.”

“Kalau itu gak bisa.” Tolak Putri mentah-mentah. “Soalnya aku istri Ra---”

Buuugghh

  Tiba-tiba, seseorang memukul tengkuk belakang Putri menggunakan balok kayu. Dan membuat Putri seketika pingsan di tempat.

“Kerja bagus.” Puji Moli kepada kedua antek-anteknya yang sudah melakukan tugasnya dengan baik.

“Kalau lu gak bisa menghilang dari hidup Rajes, maka gue akan bikin lu menghilang dari dunia ini.” Ucap Moli kepada Putri yang sudah tidak tersadar di atas tanah.

  Kemudian, dengan hati iblisnya, Moli menendang Putri hingga terjatuh ke dalam jurang yang ada di sebelahnya.

# # # # # # # # # #

Di hari ulang tahunku ini. Semoga cerita ini ramai, dan dapat dinikmati oleh semua kalangan. Amiinnn