14. Life Style

258 56 14
                                    

Gaya hidup bukan hanya dinilai dari penampilan. Memecahkan masalah dengan gaya juga merupakan gaya hidup.
~~Rizky Bachtiar~~

Happy reading...
# # # # # # # # # #

  Rizky tiba-tiba menubruk punggung Adit yang kecil. Dia pun protes kepada temannya yang tiba-tiba berhenti, “kenapa berhenti?”

“Coba lihat itu!” Adit menunjuk kedua siswi yang sedang duduk sambil bermain hp di depan ruang kelas 11 IPA 1 . “Bukanya dia ketua osis yang suaranya merdu itu kan?” Sambungnya menebak-nebak.

“Iya... terus?”

“Pakai nanya lagi.”  Jawab Adit kesal. Dia memukul lengan kekar Rizky pelan menggunakan telapak tangannya. “Kita deketin mereka, habis itu kenalan, dan jangan lupa minta nomer WhatsApp nya juga.” Lanjutnya.

“Gue gak mau ” Tolak Rizky.

  Melihat temannya yang ingin kabur, Adit langsung menariknya dan berjalan menghampiri Intan dan Dwi yang sedang duduk di depan ruang kelas.

“Haii..” Sapa Adit kepada mereka berdua.

“Iya.” Intan mendongak. Dia langsung berdiri, saat melihat dua siswa tampan berjalan menghampirinya.

“Ngapain lu?” Dwi merentangkan kedua tangannya, menghadang mereka yang ingin mendekati Intan.

“Temen gue katanya mau kenalan sama dia.” Adit menunjuk Intan yang berada persis di belakang Dwi.

“Gak boleh.”

“Galak bener sih lu.” Adit tersenyum miring melihat Dwi memasang wajah marahnya.

“Udah... biarin aja,” bisik Intan di telinga Dwi. “Orang, cowoknya juga ganteng kok.”

  Dwi memutar badannya menghadap Intan dan berkata, “yang ganteng-ganteng gini, patut dicurigai.”

“Di curigai gimana? Mereka cuma mau kenalan doang kok.” Tutur Intan.

“Cowok hidung belang kek gini, memang awalnya cuma kenalan. Tapi, lama-lama ngajak check in.”

  Mendengar perkataan dari mulut Dwi, amarah Rizky seketika membara. “Siapa bilang kalau gue si hidung belang?” Ucapannya.

  Kemudian Dwi membalikkan tubuhnya lagi menghadap Rizky yang terlihat naik pitam.

“Memang benar kan?” Tebak Dwi dengan senyum miringnya.

“HEII...!! Jaga ucapan lu!!” Rizky tak kuasa menahan amarahnya. Tapi sayang, dia sedang berhadapan dengan wanita. Jadi dia hanya bisa menunjuk wanita itu sambil melanjutkan ucapannya, “GUE TAU, KALAU GUE ITU KETUA GENG. TAPI GUE BUKAN PENJAHAT KELAMIN!!”

  Mendengar hal itu, mereka bertiga seketika mematung. Rizky berjalan pergi meninggalkan mereka yang masih mematung saat mengetahui kalau Rizky adalah ketua geng motor.

“Tunggu!” Intan mengejar Rizky yang belum jauh darinya. Dia menarik lengan Rizky, mencegalnya agar berhenti.

  Merasakan lengannya ditarik. Rizky menatap lengannya yang dipegang erat oleh Intan.

  Melihat ekspresi Rizky, Intan langsung melepas cengkramannya. “Sorry.”

“Ada apa lu ngejar gue?” Tanya Rizky menatap lekat mata indah milik Intan.

“Maaf, soal perkataan teman saya yah mas.” Ucap Intan meminta maaf, mewakili temannya.

“Oke... gue maafin.” Rizky membalikkan badannya menghadap Intan, agar terlihat lebih sopan. “Dan jangan panggil gue mas. Gue lebih muda dari lu. Panggil nama aja.”

“Nama gue Rizky.” Rizky menyodorkan tangannya memperkenalkan diri.

“Nama aku Intan.” Intan menerima jabatan tangan dari pria dihapanya.

Degg...degg...

  Jantung Intan seketika berdetak dua kali lebih kencang, saat melihat punggung tangannya yang tiba-tiba di cium oleh Rizky. Wajahnya pun memanas membuat warna merah di kedua pipinya.

  Setelah itu, Rizky melihat ada warna merah muncul di pipi Intan. Dia bingung, sepertinya tadi tidak ada warna merah disana. Karena penasaran, jadi dia pun bertanya kepada Intan. “Pipi kamu kenapa jadi merah gitu?”

  Mendengar pertanyaan tersebut. Bukannya menjawab, Intan malah menarik tangannya dari genggaman Rizky dan berlari terbirit-birit menuju ke toilet.

* Flashback Off *

“Astaga, gue lupa.” Rizky beranjak dari kursinya, dan mendekati Intan yang masih pingsan.

“Intan... bangun, tan!” Rizky mengguncang-guncangkan tubuh Intan pelan sambil bergumam, “gue lupa minta nomer whatsapp lu.”

  Mendengar samar ucapan Rizky, Nasir langsung menepuk jidatnya. Dia sangat heran kepada ketua gengnya tersebut.

  Kemudian Nasir berpaling melihat Putri yang melamun setelah mendengar cerita Rizky.

“Kamu kenapa?” Nasir turun dari ranjang tidur pasien, dan berjalan menghampiri Putri yang duduk di sofa tak jauh dari ranjangnya. “Apa ada yang ingin kamu tanyain?”

“Gak ada kok.” Jawab Putri diakhiri dengan kekehan lirih.

“Kalau ada yang ingin kamu tanyain, tanya aja gak usah malu-malu.” Nasir menatap mata teduh Putri, yang terlihat menyembunyikan seribu pertanyaan.

“Rizky ketua geng motor apa?” Tanya Putri dari seribu pertanyaan yang terpikir di dalam otaknya. Dia lebih memilih pertanyaan tersebut dibandingkan dengan pertanyaan seperti, jadi patah tulang yang dialami oleh Nasir itu karena peperangan antar geng? Atau Nasir dikeroyok sama rival geng motor mereka?

“Ketua geng Life Style.” Jawab Nasir menunjuk jubah jaket berwarna putih yang tercantol rapih di senderan kursi yang sempat Rizky duduki.

“Dan Nasir juga wakil ketua Life Style.” Sambung Rizky menambahkan.

  Walaupun Putri masih terkejut, dia memberanikan diri bertanya untuk memastikan. “Jadi kalian berdua, ketua dan wakil ketua geng motor?”

“Sebenernya bukan geng motor sih. Lebih tepatnya geng mobil. Soalnya kami kumpulan anak penggemar mobil klasik.” Jawab Nasir menjelaskan kepada Putri yang terlihat seperti masih kebingungan.

  Intan mulai kembali sadar. Dia pun membuka matanya perlahan tapi pasti.

  Melihat wanita dihadapannya sadar. Rizky langsung memeluk tubuh wanita tersebut. Setelah itu, dia melepaskan pelukannya masih memegang kedua lengan Intan dan menatap wajah cantik Intan.

“Akhirnya sadar juga.” Lirihnya.

  Intan mengerjapkan matanya tak percaya. Dia melihat sosok pria tampan seperti bidadara tepat berada beberapa senti di depan wajahnya.

Apakah aku ada di surga? Batin Intan.

“Heii.. kamu kenapa?” Tanya Rizky bingung, melihat ekspresi sumringah dari wajah Intan.

“Apa aku sedang bermimpi?” Gumam Intan yang terdengar di telinga Rizky.

  Mendengar hal itu, Rizky langsung mencubit keras pipi chubby wanita dihadapannya hingga dia merintih kesakitan.

Aawww...

  Tiba-tiba terdengar suara ketukan pintu.

Tok...tok...

Kriieeekk....

  Pintu pun terbuka dan memperlihatkan pria tampan berpakaian seperti anak motor sedang tersenyum lebar.

# # # # # # # # # #

See you next time....

First Love (End)Where stories live. Discover now