58. Perang Barata Yudha 1

173 15 0
                                    

“Kekuatan cinta adalah kekuatan yang dapat merelakan dirinya sendiri untuk orang yang ia cintai.”
~Imam Ardani~

Happy reading. . .
# # # # # # # # # #

  Rajes berhenti dan menstandarkan motornya tepat di depan pabrik gula tua yang sudah tidak beroperasi sangat lama. Kemudian dia berjalan membuka pintu utama pabrik yang terlihat sangat besar dan menjulang tinggi dihadapannya.

  Saat setelah membuka pintu tersebut, Rajes sontak tertegun melihat semua anggota Beach sudah berderet rapih dan sudah bersiap memegang senjata di tangan mereka masing-masing, terlihat seperti segerombolan predator yang sedang bersiap menyambut mangsanya.

  Tapi beda halnya dengan sang ketua, Jonathan. Dia terlihat masih bersantai di kursi singgasananya.

Prokk.. Prokk.. Prokk..

  Jonathan bertepuk tangan respect, karena sudah gentleman datang sendiri ke markas Beach tanpa membawa satu pun anggota geng motornya. “Wow... Keren lo.”

“Dimana Putri?!” Tanpa basa-basi, Rajes langsung to the point menanyakan keberadaan istrinya.

“Sabar dulu. Mumpung lo ....”

“GUE TANYA, DIMANA LO SEMBUNYIIN PUTRI?!!” Ucap Rajes geram dengan ucapan Jonathan yang sangat bertele-tele.

“Tenang dulu!” Ucap Jonathan sedikit berteriak, supaya bisa terdengar di kuping Rajes yang berada jauh di depannya. “Kalau lo mau nyelamatin istri lo, langkahi kita dulu!”

  Setelah mendengarkan syarat dari Jonathan, tanpa berlama-lama Rajes pun langsung berlari menyerang anggota Beach barisan paling depan dengan tendangan kaki kanannya. Dan orang yang terkena serangan tersebut, seketika terpental dan menabrak beberapa orang di belakangnya, membuat 2 hingga 3 orang langsung terjatuh dalam sekejap.

  Kemudian Rajes melanjutkan serangannya dengan meninju wajah orang-orang di depannya, mencoba menerobos lurus ke ketua mereka.

  Tapi sayang, sepertinya rencana Rajes untuk segera melawan Jonathan sangat-sangat tidak mungkin. Karena semua bawahannya yang berjumlah hampir 100 orang merumbung mengeroyok Rajes yang hanya seorang diri saja.

  Melihat adegan tersebut, Jonathan pun tersenyum senang. Ia kemudian menyalakan sebatang rokok untuk menemaninya menonton pertunjukan yang sangat seru di hadapannya.

“Bos, kenapa gak satu lawan satu aja? Dia kan datang sendirian ke sini.” Tanya salah satu petinggi eksekutif yang dijuluki dengan nama mr. x. Dia terlihat sangat misterius, sampai-sampai wajahnya tidak dapat terlihat karena selalu ditutupi oleh masker dan tudung jaketnya.

“Siapa bilang dia cuma sendiri?”

  Pada awalnya Rajes masih bisa bertahan menahan serangan para anggota Beach yang menyerangnya satu persatu. Tapi lama kelamaan mereka mulai menyerang Rajes secara bersamaan, dan membuat Rajes menjadi sangat kewalahan menghadapinya.

  Disaat nafasnya mulai senin kamis, suara derap langkah samar-samar mendekatinya. Namun sayangnya Rajes tidak menggubris suara tersebut, sampai salah satu orang berteriak, “KALAU MAU SENANG-SENANG, NGAJAK-NGAJAK KITA DONG!!”

  Mendengar suara tersebut, seketika pertarungan terhenti sejenak dan melirik ke sumber suara. Ternyata orang yang berteriak tersebut adalah Ayung, salah satu anggota Distroyet dari ke empat belas anggota Distroyet yang berjejer di ambang pintu utama.

“BETUL ITU!!” Imbuh Hakiki, yang kali ini setuju dengan perkataan sepupunya.

“Anggota Beach 100 orang bersenjata dan kita hanya 15 orang dengan tangan kosong. Berarti seenggaknya satu orang harus melawan 7 orang.” Gumam Irgi menghitung persentase peluang kemenangan Distroyet yang berada hanya di angka 0,1%.

  Melihat teman-temannya datang untuk membantunya, semangat Rajes pun menjadi kembali membara. Kemudian ia langsung menyuruh mereka, “SEERRAAAANNGGG!!!”

  Seketika semua anggota Distroyet pun berlari untuk membantu Rajes yang sudah kembali bertarung di tengah-tengah kerumunan.

* * * * * * *

  Di sisi lain Putri terlihat berusaha sekuat tenaga menahan kesadarannya, dan mencoba melepaskan diri dari tali yang mengikatnya. Dia juga menendang-nendang tubuh Tolle, mencoba membangunkannya.

  Alhasil setelah beberapa menit Putri berusaha akhirnya tali yang mengikat tangannya bisa terlepas juga, namun sedangkan Tolle masih tergeletak pingsan di lantai.

  Sebelum mencoba membangunkan Tolle kembali, Putri terlebih dahulu melepas tali di kakinya dan kain yang menyumbat di mulutnya, supaya bisa leluasa untuk menyadarkannya.

  Setelah beberapa saat gagal mencoba menyadarkan Tolle, dia pun akhirnya memutuskan untuk menggendongnya keluar dari tempat tersebut. Dengan tenaga yang tersisa, Putri berjalan tertatih-tatih sembari menggendong Tolle dipundaknya.

  Untungnya baru beberapa langkah keluar dari ruang penyekapan, Putri tiba-tiba bertemu dengan Kiki dan Joying (kakak kelas yang sangat dekat dengan Tolle).

“Loh, Tolle kenapa put?” Tanya Kiki cemas dengan keadaan pacarnya.

“Gak tau, tiba-tiba dia pingsan di depan aku.” Jawab Putri lirih.

“Ya udah. Kalau gitu biar gue aja yang gendong Tolle.” Mendengar tawaran tersebut, Putri langsung menaikkan tubuh Tolle ke atas punggung Joying. Dan mereka bertiga pun berlari keluar dari pabrik gula tersebut.

  Tapi sialnya saat ditengah-tengah perjalanannya mereka bertemu dengan dua petinggi eksekutif Beach dan sepuluh anggota bawahannya.

“Wah, wah... mau kemana kalian?” Tanya Mugen (petinggi eksekutif pertahanan).

“Jadi kalian yang buat pacar gue gak bisa dihubungi?” Tanya Orton (petinggi eksekutif penyerangan).

“Kalian berdua mundur saja! Biar gue yang menghadapi mereka.” Suruh Joying kepada Putri dan Kiki untuk mundur dan berlindung di belakangnya. “Bawa Tolle pergi!”

  Dengan gugup Putri dan Kiki segera mengambil alih tubuh Tolle, dan kemudian berlari ke arah belakang. Sembari menggendong, Kiki pun terlihat menelepon seseorang dan berkata, “kalian bertiga dimana? Cepat masuk, tolongin kita!”

* * * * * * *

  Peperangan yang baru saja mulai memanas, sekarang kembali terlihat sangat membosankan. Lima belas anggota Distroyet satu persatu mulai tumbang, dan wakil ketua yang melihat hal itu langsung bertanya kepada ketuanya yang tengah berpunggung-punggungan dengannya, “gimana ini jes, para anggota kita sepertinya sudah tidak kuat lagi melawan 100 anggota Beach?”

“Suruh mereka berpencar, agar meminimalisir orang yang serang mereka. Karena Jonathan hanya mengincar gue, bukan kalian.”

# # # # # # # # # #

First Love (End)Where stories live. Discover now