15. Kerja Sama

231 58 22
                                    

Orang pintar akan selalu memanfaatkan keadaan dengan sebaik-baiknya.
~~Cendet Aditya~~

Happy reading...
# # # # # # # # # #

  Terlihat seorang pria tampan berdiri di ambang pintu dengan berpenampilan seperti anak geng motor. Dia menggunakan baju putih polos, celana jeans hitam, sepatu Jordan berwarna hitam putih, dan tidak lupa pula jaket hitam yang mengindentifikasikan kalau dirinya adalah geng motor.

  Pria tampan tersebut adalah Imam Ardani, ketua geng motor Impossible. “Hallo everybody.” Sapa Imam diakhiri dengan senyumnya.

“Imam?” Gumam Putri.

“SIAPA LU?!” Tanya Nasir tegas.

“Ngapain lu kesini, mam?” Tanya Rizky terkejut melihat ada teman satu kelasnya yang tiba-tiba datang.

“Ada yang mau gue bicarain sama lu.” Setelah itu, Imam berjalan menghampiri Rizky yang berada di depan Intan.

  Tapi sayangnya langkahnya terhenti, karena ada tiang infus yang tiba-tiba menghalanginya. Imam melihat Nasir dengan raut wajah yang emosi, mengangkat tiang infusnya dengan tangan satunya yang masih sehat.

“Ada perlu apa wahai Leader Impossible?Nasir menekan ucapannya saat berkata Leader Impossible. Nasir seakan tau saat melihat tulisan Leader dibagian dada dan logo geng Impossible dibagian belakang jaket yang Imam kenakan.

  Belum sempat Imam menjawab, tiang yang tadi menghalanginya sekarang melayang ke arahnya. Untungnya dia sempat menepis dengan kedua tangannya. Walaupun lengannya terasa amat sangat sakit, karena tiang infus tersebut terbuat dari besi.

  Melihat serangannya tidak berhasil. Nasir langsung melayangkan tendangan dari arah sebaliknya.

  Dengan sigap, Imam juga langsung menepis dan menahan kaki Nasir yang berusaha menendangnya. Dia melihat hanya tinggal satu kaki yang menopang tubuh Nasir. Dia pun menendang kaki tersebut, membuat orang tersebut jatuh tersungkur ke lantai rumah sakit.

“HENTIKAANN!!!” Rizky tampak emosi saat melihat kedua temannya membuat keributan di dalam rumah sakit. “KALAU LU DATANG KESINI CUMA BUAT NYARI MASALAH. SEBAIKNYA LU PERGI SAJA DARI SINI!!” Dia tidak tau apa yang membuat teman sekelasnya tiba-tiba datang kesini. Dan dia juga memakai atribut geng motornya.

“Maafin gue, ky.” Imam menunduk, layaknya seorang prajurit yang sedang memberikan hormat kepada rajanya. “Gue dateng kesini sebagai ketua geng Impossible, cuma mau ngajak kerjasama sama lu selaku ketua geng Life Style.” Lanjutnya memberi tau maksud kedatangannya.

“Kerjasama buat?”

“Buat cari tau siapa sosok dalang dibalik penyerangan anggota geng Life Style.” Ucapan Imam terhenti, saat melihat Putri dan Intan yang duduk mengamati pembicaraan kedua ketua geng tersebut. “Apa tidak keberatan kalau mereka keluar dulu sebentar?”

  Rizky pun langsung melihat Intan dan Putri yang terlihat agak syok dengan datangnya Imam yang tidak terduga dan langsung berkelahi dengan Nasir, yang disini adalah seorang pasien.

“Gak perlu. Mereka bisa jadi saksi, kalau lu mau berbuat macam-macam lagi disini.” Ancam Rizky.

“Tapi, ini tidak ada urusannya sama mereka. Mereka bukan siapa-siapa kita.”

“Kata siapa mereka tidak ada sangkut pautnya sama kita?” Melihat lawan bicaranya tidak menjawab. Rizky pun langsung melanjutkan ucapannya lagi, “gue tau kalau lu lagi deket sama Putri. Jadi, sebelum kalian resmi jadi pacar. Kalian harus lebih terbuka satu sama lain.”

“Tapi ini ga---” ucapan Imam terhenti saat suaranya kalah dengan teriakan dari mulut Nasir.

“HENTIKAN OMONG KOSONG KALIAN!!” Nasir bangkit dari lantai yang terasa dingin, dan mencoba duduk perlahan di kursi yang sempat Rizky duduki. Kemudian dia bertanya kepada Imam dengan amarah yang masih meluap-luap, “APA MAKSUD LU KALAU ADA DALANG DIBALIK INSIDEN PENGEROYOKAN GUE?”

“Kemarin gue lihat dari cctv dekat tempat insiden. Terlihat para pelaku berpenampilan serba hitam berhenti di salah satu kedai yang sudah tutup, seperti mereka sedang menunggu seseorang.” Imam mengambil hp yang sedari tadi berada di saku jaketnya. Dan langsung menunjukkan video rekaman cctv kepada Rizky. “Kemudian, dugaan gue benar. Setelah Nasir melewati mereka, mereka langsung mengejar Nasir menggunakan motor Ninja mereka masing-masing.”

  Mendengar penjelasan Imam yang masuk akal. Nasir pun berjalan menghampiri Rizky untuk melihat rekaman cctv tersebut juga.

“Ini beneran lu?” Tanya Rizky saat videonya menunjukkan seseorang yang sedang mengendarai motor berwarna putih sedang diikuti oleh para pengendara motor ninja.

“Iya, bener. Dan, semua yang dia ucapkan juga benar.” Nasir mundur beberapa langkah, memberikan jarak antara dia dan Rizky. “Gue sebenarnya di keroyok sama orang yang tak dikenal dengan topeng hitam. Dan mereka memakai motor Ninja.”

  Mendengar pengakuan yang terlontar dari mulut sahabatnya. Rizky pun beralih menatap sahabatnya dibandingkan dengan video yang ada di hp Imam. “Jadi lu bohongin gue?!”

“Lu bilang, kalau lu berantem sama para begal. Dan tangan lu patah, karena mencoba menepis tongkat bisbol yang mereka gunakan.” Lanjut Rizky tak habis pikir.

  Mendengar hal tersebut, Putri seketika teringat tentang geng motor yang pernah ia temui di lampu merah.

Pelakunya memakai motor ninja? Kayak geng Distroyet yang pernah aku temui waktu itu. Apa mungkin itu semua ulah geng motor Distroyet? Batin Putri. Setelah berpikir sangat keras. Dia memberanikan diri untuk mengungkapkan semuanya.

  Tapi sayang, usahanya di cegah oleh Intan. Intan menggelengkan kepalanya pelan, sambil meletakan telunjuk tangannya di depan bibir. Menandakan kalau dia harus diam dan tidak usah ikut campur.

“Gimana?” Tanya Imam melihat Rizky dan Nasir yang saling melirik satu sama lain.

“Oke... gue akan kerjasama sama lu.” Jawab Rizky menyodorkan tangannya untuk menjabat tangan.

“Tapi ada syaratnya.” Ucap Imam diakhiri dengan senyumnya.

“Apa syaratnya?”

“Gue bakal kasih tau nanti.” Imam tersenyum puas. Akhirnya usahanya tidak sia-sia.

# # # # # # # # # #

See you next time.....

First Love (End)Where stories live. Discover now