22. Captured Memories

118 13 0
                                    




"Please stay....."

"Namjoonie...geliii...." Seokjin tertawa mendorong tubuh sang pria yang tengah mengecupi ceruk lehernya manja.

"Menginaplah......temani aku...." Namjoon berhenti dan menenggelamkan wajahnya. Hela napas panjang berhembus pelan.

"Namjoonie...." Seokjin melonggarkan pelukannya. Mengangkat wajah tertunduk itu lembut.

"Jangan sedih lagi...."
"Aku sudah tidak apa-apa...."


"Seokjin...."

"Tolong berhati-hati dimanapun kau berada..."
"Jaga dirimu baik-baik"

"Aku......."

"Aku hampir kehilangan dirimu lagi hari ini...." Ia menghembuskan napasnya perlahan.

Bahu lebar itu melemas. "Ternyata itu yang Namjoon rasakan....itu yang membuatnya emosi hingga hampir mengorbankan tubuhnya pada pria besar yang bisa saja menghantamnya tanpa ampun"

"I told You before....."
"Aku tidak tahu apa jadinya jika aku kehilanganmu"

Kedua mata Seokjin terpejam erat. "Namjoonie maaf...." Ia berbisik menyatukan kedua kening mereka.

"Aku janji.....janji akan lebih menjaga diriku..." Dibelainya surai abu-abu di depannya.

"Aku tidak akan membiarkanmu sendirian Namjoonie...."

"Janji....." Seokjin mengecup bibirnya lembut.

.

.

.

"Kalian bertengkar?"

"Tidak juga Jiminie...."
"Aku....hanya kaget dengan kejadian itu"
"Aku.....takut...mungkin..."

"Seokjin...."

"Apakah Namjoon kasar padamu?" Jimin bertanya dengan hati-hati.

"Tidak....tidak sama sekali" Seokjin dengan cepat menjawabnya.

"Namjoon.....hanya ingin melindungku"
"Tidak mau kehilangan aku..."

"Kalian baru saling mengenal, Seokjin..."
"Give it a time..." Jimin menghela napasnya.

"Mungkin suatu saat Namjoon akan berubah"

"Namjoon diajarkan untuk seperti itu dari kecil, Jiminie...."
"Dia........"

"Dia amat berbeda dengan Ken...."

"Seokjin?"

"Ah.....aku ini bicara apa" Seokjin terkekeh pelan.
"Aku menyayangi Namjoon...."

"Kau......yakin?" Pria di ujung sambungan bertanya pelan.


"Yakin......yakin, Jiminie....."

.

.

.

"Morning....."
Sapa hangat dan belai singkat jemari lentik pada pinggangnya mengejutkan Namjoon yang tengah menuang kopi di lantai atas.

"Hey....." Lesung pipinya terlihat jelas menghias senyumnya yang melebar.
"Tumben membuat kopi disini?"

"Jadi kapan kau akan memberitahuku soal pekerjaan barumu?" Seokjin berkacak pinggang sambil memiringkan kepalanya.

"Ah.....itu...."
"Hanya pembawa berita akhir pekan saja, Seokjin....bukan hal besar" Namjoon tersenyum mengusap tengkuknya.

"Lagipula.....kita pasti akan jarang bertemu..."

"And I don't like the idea of it..." Ia menundukkan kepalanya.

"Namjoonie....."

"Ini sebuah kesempatan...."

"You should be happy for that" Seokjin mengusap pipi berdimple itu dengan ibu jarinya.

Namjoon mengangkat kepalanya, tersenyum dan menghela napas panjang.
"Mau makan siang bersama?"

Seokjin mengangguk dengan senyum manis diantara pipi bayinya.





"Aku baru pernah ke rooftop" Namjoon berjalan menuju ujung atap beton dengan pagar kawat dan memandang luas hamparan kota di bawahnya.

"Aku datang kemari jika ingin memotret pelangi" Seokjin berdiri di sampingnya.

"Kau...sering kesini?"

"Iya..." Seokjin terkekeh pelan.
"Jika kau sedang bertugas, kadang aku makan siang disini sendiri"

"That's sad..." Namjoon merendahkan kepalanya menatap lekat sang pria.

"No....." Seokjin tertawa.

"It's peaceful.....quiet..."

"Jika kau butuh waktu untuk sendiri atau berpikir...." Seokjin melempar tatapannya pada hamparan bangunan yang tersebar di bawah mereka.

"Oh...." Mangangguk pelan, Namjoon memalingkan wajahnya.

"Apa yang kau pikirkan, Seokjin?"
"Apakah kau masih memikirkan pria itu?"
"Atau...."


"Namjoonie......smile...."

KLIK

"Heyyyy....." Namjoon menoleh ketika kamera itu menangkap wajah terkejutnya tanpa aba-aba.

"Sekali lagi..."

Seokjin tertawa sambil masih mengarahkan kamera pada sang pria yang tersenyum lebar memamerkan lesung pipinya.

"Aku ingin menyimpan banyak kenangan baru di kameraku..." Ia mendekat, memeluk pinggang sang pria dan mengecup pelan bibirnya.

Namjoon mendengus tersenyum lalu menempelkan kening mereka.

"I like the sound of that....."

"

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
PetrichorWhere stories live. Discover now