Dave ikut berdiri, ia membiarkan uang itu tergeletak begitu saja. Dave berdiri dihadapan Kanara. Menatap tajam gadis angkuh di depannya.

Gadis itu hanya sebatas dagu Dave, cukup tinggi. Dave menarik tangan Kanara hingga membuat beberapa orang yang menyaksikannya terpekik kaget. Begitupun dengan Kanara.

Kanara membentur dada laki-laki itu, ia mengaduh pelan. Dave ternyata menggenggam tangan Kanara kuat, ia juga menahan pinggang Kanara agar tetap berdempetan dengannya.

"Mulai hari ini, Kanara punya gue. Kalo ada yang berani deketin Kanara, berurusan langsung sama gue."

Dave mengecup singkat kening Kanara, lalu pergi dari sana dengan santai. Meninggalkan orang-orang yang menatap mereka tidak percaya.

Tidak lupa Dave berbisik pada Kanara. "Sweet girl."

Dave menyeringai senang.

****

Kanara menatap jengah teman-temannya yang sedari tadi menatapnya dengan tatapan horor. Sejak kejadian dimana Dave mengklaim Kanara menjadi miliknya, sejak saat itu teman-temannya memandang Kanara aneh.

"Please deh, santai aja. Gue yakin Dave juga cuma omong kosong doang." Kanara mendengus, memberi sedikit ketenangan pada teman-temannya.

Devina menggeleng tegas. "Gue jelas kenal Dave. Dave gak akan ngelepasin apa yang udah jadi milik dia."

Shana menatap Kanara dengan tatapan iba. "Na... Nanti kalo kita gak bisa berburu cogan gimana."

Nilam menyenggol bahu Shana keras. "Gila lo. Serius dulu napa, Dave bukan main-main."

Kanara menghela nafas kasar. "Dengerin. Kalaupun setelah ini gue harus terlibat sama manusia kaya Dave, tenang aja. Gue bisa jaga diri gue. Inget, gue itu Kanara. Gue punya seribu cara buat lepas dari dia. Lagipula gue gak ada waktu buat cowok troublemaker kaya dia."

Nilam mengangguk kuat. "Mulai sekarang, sebisa mungkin lo harus jauhin dia."

Kanara tersenyum manis. "Tanpa lo suruh pun gue bakal lakuin."

"Udah ah, serius amat. Gue denger ZARA lagi banyak sale nih, gas gak sih?"

Mereka tertawa mendengar penuturan Shana. Keempat cewek-cewek itu bertos ria.

Sedangkan di sisi lain Dave sedang tersenyum penuh arti di ruangan kerjanya. Pria itu berdecak. Sedari tadi, Dave mendengar percakapan mereka. Kanara salah, Dave sudah melangkah sejauh itu untuk mendapatkannya.

"Kana... Gue gak akan biarin lo lepas dari gue."

*****

Selama semalaman Dave berada diruang kerja pribadinya. Biasanya laki-laki itu enggan masuk ke ruang kerja sedikitpun, ia muak dengan tuntutan perusahaan dan berkas-berkas sialan itu.

Chandra -daddy laki-laki itu pun ikut heran karena Dave dengan mudahnya menuruti perkataannya. Memang, semalam ia menyuruh Dave untuk menyelesaikan beberapa berkas. Mengejutkan. Dave menerimanya tanpa protes.

Biasanya Dave akan membantah dan tidak mau. Chandra berdecak kagum. Gadis itu benar-benar membuat Dave yang liar menjadi terkontrol. Dengan begitu Chandra tidak perlu khawatir soal penerus perusahannya. Kini Dave bersedia dengan senang hati.

Bahkan pagi ini Dave mandi dan bersikap ke sekolah di ruang kerja laki-laki itu. Begitu mengejutkan sehingga Devina menatap Dave yang baru saja keluar dari ruangannya itu dengan tatapan aneh.

DavendraWhere stories live. Discover now