44. RENCANA DI KAFE CLARAS

190 47 14
                                    

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.


°°°EX YOUNG MASTER°°°

Ayano duduk di kursi depan panty sambil menyesap teh hangat. Di depannya ada Roman yang sibuk menyiapkan mie instan yang baru saja ia masak. Roman tak sengaja melihat Galaxi dan Vetrand berjalan beriringan menuju pintu luar.

"Bang, noh Bang Galak sama Vetrand keknya ada misi lagi. Makin sering bareng mereka menurut gue."

Ayano menoleh ke belakang, matanya bergulir ke samping layaknya sedang memikirkan sesuatu. Detik berikutnya Ayano berdiri dari duduknya.

"Mau kemana, Bang? I-ih mie—"

"Lo aja yang abisin. Gue kudu selidikin mereka berdua," sahut Ayano segera menyusul Galaxi dan Vetrand.

"Eh, Bang! Mie lo—mana bisa gitulah! Rugi gue masak dua mie. Astaga." Ran berdecak sebal. Meratapi mie instan favoritenya yang terlanjut dimasak.

Bintang datang sambil tersenyum lebar. Ia duduk di kursi yang sebelumnya dipakai Ayano.

"Alhamdulillah rezeki anak sholeh."

"Ngapain lo?" heran Roman.

"Makan mie lah. Bang Ayan kan nggak jadi," sahut Bintang menarik mangkuk mie milik Ayano, tetapi ditahan oleh Roman.

"Bayar tapi. Gue tadi masakin buat Bang Ayan buat formalitas doang. Di elu nggak berlaku."

"Ck, yaelah perhitungan banget. Ntar gue cuciin deh mangkuk sama gelas lo."

"Bener, ye?"

"Yoi."

Roman merelakan semangkuk mie tersebut untuk Bintang. Mereka mulai menikmati makanan tersebut dengan lahap.

"Oh ya, tadi Bang Ayan kenapa buru-buru pergi?" tanya Bintang.

"Biasa. Bang Galak sama tuh anak jalan bareng lagi. Keknya Bang Ayan emang punya misi tertentu deh, bisa jadi Mami yang nyuruh."

"Iya, gue pikir juga gitu."

"Elu juga disuruh sama Mami 'kan?"

Bintang sedikit terkejut mendengarnya, ia menelan makanannya dengan hati-hati.

"Woy! Ditanya malah mengheningkan cipta."

"Iya. Soalnya kalo gue tolak, masalah buat gue. Lo tau sendiri Mami kek gimana, kan?"

"Tapi kalau Bang Galak tau, bakal jadi masalah juga buat lo."

Bintang tak menyahut lagi.

Di sisi lain, Galaxi semakin memperlaju mobilnya ketika ia menyadari Ayano mengikuti dari belakang. Vetrand yang tak paham, kebingungan. Ia berpegangan erat pada pegangan di atas kepalanya.

"Kenapa sih, Bang? Bang Aci mau kita mati? Gimana nasib kasus Ayah?"

"Ayano ngikutin," sahut Galaxi datar. Ia semakin melajukan mobil, menyelip dengan ringan tanpa peduli ketakutan orang di sampingnya.

Ex Young MasterWhere stories live. Discover now