20. RUMAH ARKAN

348 65 15
                                    

°°°EX YOUNG MASTER°°°

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

°°°EX YOUNG MASTER°°°

Vetrand mengintip dari balik tembok Diland yang tengah menonton televisi di ruang tengah. Awalnya Diland menonton bersama Roman, tetapi setelah meraih ponsel dan sisa camilan Roman beranjak dari sana. Kini tinggal Diland yang masih fokus pada layar di depannya. Namun, Vetrand bingung harus bagaimana cara mendekatkan diri pada Diland.

"Saya harus ngapain pas sudah sampai sana. Masa nggak ngapa-ngapain." Batin Vetrand.

Setelah bertarung dengan hati dan pikirannya, akhirnya Vetrand berjalan mendekati Diland. Cowok yang sedang menonton televisi itu menoleh heran sebentar, lalu kembali fokus. Vetrand dengan canggung duduk di sofa berbeda dengan Diland.

"B-Ba-Bang," panggil Vetrand terbata-bata.

Diland menoleh lagi dengan raut herannya, tetapi tak mengeluarkan suara.

"No-nonton apa?" tanya Vetrand lagi.

"Apaan sih bocah," gumam Diland acuh.

Vetrand menghela napas gelisah. Sekali lagi ia menoleh pada Diland, lalu menyandarkan tubuhnya di sofa. Sudah ia duga, akan sulit untuk mendekati seorang Diland. Vetrand harus punya cara yang tepat dan cerdas.

"Oh, iya." Vetrand mendapatkan ide cemerlang tiba-tiba.

"Bang, katanya satu permintaan saya bakal dikabulkan pas di rumah 'kan?"

Diland baru ingat akan hal itu. Walau tak ikhlas, Diland mengangguk dengan pasrah.

"Mau apa lo?"

"Eumm ... saya mau ...."

"Jangan aneh-aneh," ujar Diland memperingati.

"Saya mau ikut Abang ngumpul sama temen-teman Abang. Yang kemarin contohnya," sahut Vetrand terlihat antusias, tetapi mendapatkan tatapan heran dari Diland.

"Sama temen-teman gue? Arkan Nadi? Ngapain?"

"Y-ya ... saya pengin aja," sahut Vetrand gugup. "Gini loh, Bang. S-saya kan semasa sekolah nggak ada temen cowok dan cuma ada temen cewek, makanya saya mau gaul sama temen-temen Bang Diland," lanjut Vetrand menjelaskan.

"Kenapa temen-temen gue? Bintang sama Afino juga punya banyak temen cowok, seumuran lo lagi," ujar Diland menatap selidik. Si jenius ini memanh susah untuk dibohongi.

"Tapi kan—saya kan pernah ketemu sama temen Bang Diland aja, yang berdua kemarin. Saya liat kayaknya asik, jadi ya ... ya mau mereka aja. Maksudnya mau temenan sama mereka," ucap Vetrand terbata-bata.

Diland membenahi duduknya sambil menatap Vetrand serius.

"Lo nggak ada maksud lain 'kan?"

"Nggak! Emangnya maksud apa? Kalau nggak percaya tanya aja Pabim atau enggak si Arita. Saya cuma punya temen cewek di sekolah," sangkal Vetrand cepat.

Ex Young MasterWhere stories live. Discover now