Vetrand Daniel Alexion adalah penerus perusahaan Brand ternama Alexion. Alexion bukan hanya menjadi Brand mobil, tetapi juga menjadi Brand barang-barang branded lainnya seperti jam tangan, tas, pakaian, handphone, dan alat elextronik lainnya. Menjad...
Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
°°° EX YOUNG MASTER °°°
Satu rumah megah dihuni oleh dua keluarga sekaligus. Begitulah kehidupan keluarga kecil istri-istri muda Daniel yang berusaha tetap akur. Daniel sejujurnya mempunyai 4 istri, tetapi satu di antaranya telah meninggal dunia. Sekarang Daniel memilih berada di sisi istri pertamanya sejak dalam pelarian karena hutang perusahaan yang belum dibayar lunas. Istri pertama melahirkan satu orang anak yang kini Daniel titipkan di kediaman istri dan anaknya yang lain. Tuan Muda penerus Alexion itu satu-satunya anak Daniel yang terungkap oleh publik. Oleh sebab itu, Daniel tak bisa sembarangan menitipkan anaknya, yaitu Vetrand.
Meja makan panjang telah dipenuhi oleh makanan. Satu persatu kursi diisi oleh penghuni rumah tersebut. Ada dua istri Daniel yakni Mutia dan Niken. Lalu ada 6 anak tiri Daniel yang berjenis kelamin laki-laki.
"Ayo semua, kita mulai makan malamnya," ucap Mutia—istri terakhir Daniel berparas ayu dan suara yang lembut.
Mereka pun memulai makan malam itu dengan santai. Mutia bertemu tatap dengan tatapan sinis Niken di seberang tempat ia duduk. Mutia mengerti apa yang Niken kesalkan.
"Oh iya. Kalian sudah dengar berita tentang ayah 'kan?" tanya Mutia memperhatikan wajah anak-anaknya. Sontak beberapa dari mereka mengangguk.
"Nah, ayah kalian bilang titip anak kandungnya pada kita. Kalian pasti tau calon pewaris Alexion itu 'kan? Vetrand. Dia memang nggak pernah mau ketemu sama kita. Soalnya kata ayah ... dia sedikit keras kepala. Mungkin akan susah untuk dia beradaptasi. Jadi Mama harap, kalian bisa berteman baik dengan dia," tutur Mutia.
"Asal dia nggak songong aja," sahut Roman—anak dari istri Daniel yang telah meninggal dunia.
"Kalau aku sih oke aja, Ma. Asal dia bisa diajak main," sahut Afino—anak bungsu Mutia.
"Dia anak kandung ayah. Jangan asal ajak main lo. Ntar ngadu lagi," sahut Diland—adik dari Roman.
"Apa hubungannya dia anak kandung atau bukan? Dia numpang di sini," sahut Ayano—anak sulung Mutia.
Mutia menghela napas lelah. Sepertinya akan sulit mengakurkan mereka.
"Sudah-sudah. Belum lagi ketemu dia, kalian udah kayak gini. Pokoknya Mama mau kalian yang akur. Mama nggak mau bermasalah sama ayah kalian. Dia bukan anak kecil kok, seumuran kayak Afin dan Bintang," ujar Mutia menengahi.
Niken sedikit membanting garpunya, membuat atensi mereka mengarah pada istri kedua Daniel tersebut.
"Kamu nggak bisa maksa anak-anak, Mut. Kalau dia anak yang sombong dan menyusahkan, wajar kalau mereka keberatan. Ini rumah kita, kita yang berkuasa. Walau dia pewaris Alexion sekalipun," tegas Niken. Lalu ia terkekeh remeh. "Lagian apa yang akan dia warisi? Perusahaan Alexion juga sudah dinyatakan bangkrut," lanjutnya.
"Aku setuju sama Mami Niken. Tergantung kayak gimana si Vetrand itu. Kalau baik, kita juga bisa baik," ujar Roman.
Tiba-tiba terdengar bantingan sendok lagi. Bukan Niken pelakunya, tetapi anak sematawayangnya. Galaxi.
