34. PERKARA DAGING

236 60 8
                                    

°°°EX YOUNG MASTER°°°

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

°°°EX YOUNG MASTER°°°

Vetrand menggendong Zubae menuruni tangga. Niatnya ingin berkunjung ke kamar Galaxi, tetapi langkahnya terhenti ketika kedatangan sosok Niken yang mengenakan piyama tidur baby blue.

"Mau apa kamu?"

"Emang kenapa?"

"Kalau kamu mau ke kamar anak saya, mending nggak usah aja. Jangan terlalu bergaul sama Galaxi," ucap Niken.

Pintu kamar tiba-tiba terbuka sedikit, lalu Galaxi menyembulkan separuh badannya melihat ke arah luar. Niken ikut menoleh ke belakang.

"Ran, masuk!"

"Oke, Bang."

"Galak! Kamu kok bergaul sama dia. Nggak ya, Galak. Mami nggak mau," protes Niken. Ia memasang badan di hadapan Vetrand yang hendak masuk. "Pergi ke kamar kamu!"

"Apaan sih, Mih. Biarin dia masuk!" protes Galaxi.

"Nggak, Galak. Lagian kamu ada urusan apa sama dia? Mami udah bilang jangan merencanakan apapun."

"Itu hak aku," sahut Galaxi datar. "Vetrand, Masuk! Kunci pintunya setelah itu. Biar nggak ada yang ganggu," titah Galaxi seraya meninggalkan pintu.

"Bang Aci yang maksa loh, Tan," ucap Vetrand berjalan melewati Niken.

"Vetrand!" panggil Niken, Vetrand menjeda sedikit langkahnya.

"Kalau kamu nggak nurut sama saya. Kucingmu mati," ancam Niken menatap nyalang.

Vetrand mengeratkan pelukannya pada kucing kesayangannya. Tidak dapat dipungkiri ancaman Niken membuatnya sedikit takut. Hingga suara panggilan dari Galaxi membuatnya kembali melangkah dan masuk ke dalam kamar. Tidak lupa mengunci pintunya yang sukses membuat Niken hampir menjerit kesal.

Vetrand menghampiri Galaxi di balkon Galaxi duduk di lantai balkon dengan dua botol kopi dan setoples kacang. Vetrand ikut mendudukan diri di sampingnya.

"Lo gagal?" tanya Galaxi.

Vetrand meringis, ia tak menjawab. Meraih Zubae yang hampir lolos dari pangkuannya.

"Gue tau, Bang Ayan yang gagalin rencana lo."

"Eh, Bang Aci tau dari mana?" tanya Vetrand kaget.

"Denger, ya. Di rumah ini nggak ada yang bakal dukung rencana kita. Satu orangpun nggak ada. Mereka semua bisa jadi mata-mata. Lo orangnya nggak peka-an. Jadi sulit buat nyari aman."

Vetrand cemberut. "Ya gimana lagi. Tapi saya berhasil kok deket sama Zea. Y-ya walau hari ini gagal, tapi saya tetap punya informasi buat Bang Aci."

Galaxi menatap penasaran. "Apa?"

"Dari pembantunya Om Doni, ternyata rumah yang didiaminya itu rumah baru. Rumah lama ada di perumahan Pondok Indah. Kantor lamanya juga dekat situ. Saya rasa apa yang kita cari ada di dua tempat itu," lontar Vetrand.

Ex Young MasterWhere stories live. Discover now