6. TELUR

343 76 20
                                    

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.



°°°EX YOUNG MASTER°°°


Ayano mengangkat barang belanjaan bulanan dari mobil dibantu oleh Afino dan Roman. Mutia dan Niken memang sepakat mengatur jadwal tugas mereka. Ayano, Afino, dan Roman bertugas berbelanja di swalayan. Diland bertugas bayar membayar tagihan listrik, air, wifi, dan sebagainya. Galaxi bertugas mengantar laundry dan Bintang yang menjemput laundry tersebut. Terakhir, memasak adalah tugas dua wanita pemimpin rumah tersebut.

"Eh telur lo udah beli belum sih?" tanya Ayano baru ingat hal tersebut.

Afino membuka kantung kresek besar yang ia bawa sambil menelisik isinya.
"Nggak ada di kantung gue."

"Kelupaan tuh. Tadi Afin yang disuruh kan?" celetuk Roman berjalan mendahului mereka ke dapur.

Ayano menatap Afino yang melongo sambil memikirkan sesuatu.

"Beli sana. Diomelin Diland lo kalau nggak beli telur ayam," titah Ayano kemudian berjalan acuh meninggalkan Afino.

"Yah, Bang. Peluh gue udah menganak sungai," desah Afino lelah. Ia berjalan malas mengikuti Ayano ke arah dapur. Mereka meletakkan belanjaan itu di atas meja.

Diland membuka kulas untuk mengambil sekaleng soda. Tak sengaja ia mendengar sedikit keributan itu.

"Lupa beli telur?" tanya Diland.

"Gue udah kasih tau Afin waktu di swalayan. Tapi dia kelupaan," sahut Ayano.

"Ya gue kan bingung natap makanan banyak banget. Harusnya lo jangan ajak gue ngomong dulu," sahut Afino membela diri.

"Ya udah beli lagi sana. Di minimarket  dekat sini," suruh Diland.

Afino mengembuskan napas lelah sambil duduk di kursi. Wajahnya kentara sekali tak terima.

"Gue capek, Bang. Belum makan."

"Ya terus? Masa iya gue sehari nggak makan telur."

"Sehari doang."

"Beliin, Fin," titah Diland telak.

"Ck, cape gue. Beneran capek banget."

"Kenapa nggak suruh anak itu sih? Si Vetrand. Dia saban hari di kamar terus. Nggak ngelakuin kegiatan apapun selain ngurus kucingnya," celetuk Roman.

"Lo yakin suruh dia? Gue sih kagak," sahut Diland sembari duduk di samping Afino.

"Kenapa enggak? Dia juga harus kebagian tugas. Numpang sih nggak ada yang boleh males-malesan," ujar Ayano. Pria berbadan tinggi ini menyusun kebutuhan sehari-hari ke dalam lemari dan beberapa di kulkas.

"Siapa yang mau nyuruh dia?" tanya Diland.

"Gue nyerah ya kalau berhadapan sama dia. Yang ada gue dilemparin baju kucing kayak waktu itu," tolak Afino menggeleng.

Ex Young MasterWhere stories live. Discover now