38. KAFE CLARAS

204 52 10
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.



°°°EX YOUNG MASTER°°°

Arkan dan Vetrand memasuki kafe Claras. Pandangan Arkan langsung tertuju pada seseorang yang duduk santai di meja nomor 8. Arkan menghela napas tenang agar lebih sabar. Langkahnya selalu dikuti Vetrand ke manapun ia melangkah. Ketika Arkan sampai di hadapan seseorang yang tak lain adalah Galaxi, Arkan langsung duduk tanpa dipersilakan. Dari suaranya bahkan Arkan sudah bisa menebak bagaimana dinginnya wajah pemilik nama Bang Aci itu. Ternyata benar, Galaxi bahkan menatapnya tanpa ekspresi.

"Jadi lo yang namanya Bang Aci?"

Galaxi menutup matanya sejenak, memalukan. Vetrand masih saja menyebutnya dengan sebutan itu.

"Langsung aja. Lo ngajak Vetrand maling di rumah gue? Mau apa lo?" tanya Arkan tak sabaran.

"Mau maling," sahut Galaxi tanpa beban.

"Gue serius. Betewe," ucap Arkan kesal.

"Gue juga serius. Kami emang mau maling."

"Ya mau malingin apa di rumah gue!"

Sontak mereka menjadi pusat perhatian. Arkan menarik napasnya dalam-dalam dan mengembuskannya perlahan. Ia harus sabar agak tidak malu sendiri.

"Jawab gue dengan jujur dan jangan bercanda. Gue tanya, lo ngapain bawa Vetrand malingin rumah gue? Apa yang lo malingin? Mana Vetrand ketinggalan di gudang. Abang macam apa lo."

Vetrand hanya diam menyimak perdebatan dua orang yang lebih tua darinya itu.

"Kalau lo mau gue cerita, lo harus bersumpah dulu," ucap Galaxi sebelum menyeruput kopinya.

"Perlu emang? Jangan banyak tingkah. Gue bisa aja laporin kalian ke polisi. Dan kalau sampai ayah gue tau, habis kalian," ucap Arkan terkekeh sinis.

"Kalau lo laporin kami, maka ayah lo juga bakal terseret ke pengadilan," sahut Galaxi juga terkekeh penuh kemenangan.

Arkan mengernyit bingung. Ia tak paham maksud Galaxi.

"Maksud lo apa?"

"Mau bersumpah, nggak?"

Arkan berdecak kesal. "Oke terserah mau sumpah apa gue jabanin. Gue mau lo cerita semuanya. Apa maksud lo bisa menyeret bokap gue ke pengadilan."

"Lo harus bersumpah nggak akan laporin kami ke siapapun dan nggak akan menghalangi rencana kami," titaj Galaxi.

Meski enggan, Arkan mengangguk dengan terpaksa. "Oke. Gue bersumpah nggak bakal laporin kalian ke siapapun dan nggak akan menghalangi rencana kalian. ASAL! Yang salah emang bokap gue, bukan elo atau keluarga lo."

Galaxi mengangguk, ia tersenyum simpul sambil menegakkan tubuhnya bersiap untuk bercerita panjang.

"Gue jelasin dari awal dan pada intinya. Ayah lo itu ... penyebab Ayah Vetrand bangkrut dan jadi buronan polisi," ucap Galaxi mengawali ceritanya dengan hal mengejutkan bagi Arkan.

Ex Young MasterTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang