36. GUDANG

252 57 6
                                    

°°°EX YOUNG MASTER°°°

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

°°°EX YOUNG MASTER°°°

Ridoni terburu-buru keluar dari rumahnya. Asisten pribadinya dengan sigap membukakan pintu untuknya dan setelahnya juga masuk ke kursi kemudi. Satpam membukakan gerbang, tampak Ridoni menurunkan kaca jendela mobil untuk berbicara dengan sang satpam.

"Mang Dulan, kalau Arkan ke sini, bilang saya lagi ada urusan. Jangan biarkan dia masuk walau dia maksa," ucap Ridoni.

"Siap, Tuan!"

Mobil Ridhoni meninggalkan kediaman lamanya. Mengundang smirk seseorang yang bersembunyi di balik tembok terbentuk. Galaxi, ia telah mengintai kediaman Ridhoni bersama Vetrand yang berdiri di belakangnya.

"Tepat sasaran. Target selanjutnya Satpam rumah Ridhoni,"ucap Galaxi.

"Bang, harus ya kita pakek baju serba hitam begini? Kayak maling," cicit Vetrand kembali memandangi baju yang ia pakaian. Celana hitam, hoodie hitam, masker hitam, dan topi hitam.

"Ya kan emang mau maling. Gimana sih lo. Udh diem," ketus Galaxi. Ia merogoh ponselnya, mengirim pesan kepada seseorang.

Selang lima menit, Vetrand melihat satpam yang bekerja di rumah temannya Galaxi melewati mereka. Satpam tersebut berjalan menuju rumah Ridhoni.

"Kita tunggu mereka berdua pergi dari sana," kata Galaxi.

"Emangnya yang jaga rumah Om Ridhoni cuma satu, Bang?" tanya Vetrand.

"Ada lagi. Ada tukang kebun dan pembantu. Makanya kita bakal masuk dengan hati-hati. Kita ini maling, itu yang perlu lo ingat. Di rumah Ridhoni kemungkinan dilengkapi CCTV. Makanya tujuan utama gue mau ke samping rumah buat matiin semua lampunya. Baju penyamaran juga penting," jelas Galaxi.

Vetrand mengangguk paham, ia menatap sentar kecil di tangannya. "Pantesan Bang Aci kasih senter ini."

Dari kejauhan, tampak kedua satpam tadi meninggalkan rumah Ridhoni. Entah mereka mau ke mana, yang jelas inilah moment yang pas bagi Galaxi dan Vetrand menyelinap masuk.

"Kita masuk! Ayo!" bisik Galaxi buru-buru keluar dari persembunyiannya. Galaxi mengikutinya dengan langkah takut.

Mereka berdua berhasil masuk ke halaman rumah Ridhoni. Dengan cepat Galaxi mengendap-endap menuju samping rumah. Tak ada yamg bisa Vetrand lakukan selain mengikuti arah gerak Galaxi. Pemuda yang lebih tua itu mematikan semua lampu dengan satu klik saja. Tak lupa memotong salah satu kabel dengan tang kecil yang ia bawa di saku celana. Seketika rumah menjadi gelap. Buru-buru Galaxi kembali ke depan rumah. Ia bersembunyi dari balik pot bunga yang besar. Vetrand turut di belakangnya.

Pintu rumah terbuka. Tampak seorang wanita paruh baya dengan daster di bawah lutut, keluar dari rumah. Beliau melihat-lihat rumah di sekitarnya, listrik mereka tak padam.

"Oalah ... ndak mati lampu toh," gumam wanita itu sembari turun dari pelatar rumah. Beliau ternyata berjalan menuju tampat saklar utama yang di datangi Galaxi tadi.

Ex Young MasterWhere stories live. Discover now