24. KARNAVAL

340 75 36
                                    

°°°EX YOUNG MASTER°°°

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

°°°EX YOUNG MASTER°°°



Afino memarkirkan motornya. Vetrand segera turun dari motor tersebut dan melepas helm tanpa kaca itu. Afino melepaskan kacamatanya, lalu menyerahkan pada Vetrand.

"Lo pakai. Masker sama hoodie doang nggak cukup buat penyamaran."

"Oke," sahut Vetrand menyambut kacamata itu dan memakainya.

"Ingat ya, kalau ada yang tanya nama lo siapa, jangan kasih tau nama asli. Pakek nama samaran aja."

"Apa?"

"Terserah lo. Udin kek, Baron kek."

"Saya tuan muda, mana cocok dengan nama itu," protes Vetrand.

"Mantan. Ingat ya, mantan tuan muda. Lo miskin jangan banyak cakap."

"Ck, sebentar lagi gelar saya akan balik. Saya jamin itu," sahut Vetrand yakin.

Afino tersenyum remeh. "Percaya diri lo boleh juga. Tapi kali ini lo harus turuti apa kata gue kalau mau hidup tenang. Pakek nama samaran apapun yang lo mau. Setelah jajan bentar, kita ke tongkrongan gue," ucap Afino sebelum melangkah pergi.

"Saya nggak bawa uang!" seru Vetrand menyusul langkah Afino.

"Tuan muda kok nggak ada duit."

Ada berbagai macam stand makanan yang tersedia pada karnaval itu. Afino sekarang sedang mengantre membeli kebab jumbo dengan potongan harga 10% bagi mahasiswa Tataboga. Vetrand yang tak berminat dengan kebab, terpaksa ikut berdiri di belakang Afino.

"Saya nggak mau makan kebab," bisik Vetrand.

Afino repleks menutup telinga kanannya karena merasa geli.

"Ck, nggak udah bisikin gue. Lo kalau nggak mau makan kebab ya jajan yang lain," ucap Afino.

"Saya nggak bawa uang."

Afino berdecak cukup keras. Ia merogoh ponselnya dan membuka sebuah aplikasi.

"Nih, lo bisa pakai dompet digital gue. Di sini pembayarannya bisa pakai via dana atau pay. Tapi awas ya kalau sampai habis duit gue," cerocos Afino sebelum menyerahkan ponselnya.

"Oke. Hehe. Saya pergi dulu."

Afino menoleh pada Vetrand yang menjauh darinya. Ada keraguan begitu membiarkan cowok itu pergi begitu saja.

Vetrand sungguh membeli apa yang ia suka. Selama menjadi tuan muda di keluarganya, Vetrand tak boleh jajan sembarangan. Semua makanan yang ia konsumsi sesuai arahan dan saran dari orangtuanya. Bahkan di kantin sekolah, ada menu makanan khusus untuk Vetrand.

Ada sekitar empat macam makanan di tangannya. Vetrand tak puas begitu saja, ia kembali menghampiri stand jus buah.

"Mbak, jus melon campur strawberry, ya, satu."

Ex Young MasterWhere stories live. Discover now