4. PERKARA MAKAN

399 83 30
                                    

°°°EX YOUNG MASTER°°°

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

°°°EX YOUNG MASTER°°°

Ayano terkejut ketika lagi santai-santainya duduk berselonjor di kasur, tiba-tiba Afino masuk dan melempar sebuah kain berwarna abu-abu di pahanya. Hal itu membuat Ayano menyentak kakinya panik. Ayano lalu meraih kain menyerupai baju itu.

"Apaan nih? Baju anak siapa lo bawa?" tanya Ayano menatap jijik kain itu. Afino yang duduk di kursi belajar, memasang raut wajah sebal.

"Anaknya si Vetrand! Sebel nggak sih lo, tadi gue ke kamar dia mau ngajakin main malah dilemparin baju kucing. Mana namanya Zubae lagi. Sinting tuh orang," cetus Afino menggebu-gebu.

"Lagian lo mau banget samperin tuh orang. Dari awal juga tuh anak kelihatan belagu 'kan."

"Tadi gue coba ikutin saran Bintang. Tapi ternyata emang nyebelin banget. Pakek nyuruh gue ketuk pintu dulu mau masuk kamarnya. Dia pikir dia siapa? Tuan Muda juga bukan."

"Makanya turutin apa kata gue aja."

Ayano beranjak dari kasur menuju arah luar. Afino menoleh ke arah pintu yang kosong, dengan senyuman jahil melompat ke kasur sambil meraih ponsel Ayano.

"Mayan bajak dulu."

***

Vetrand berguling gelisah di kasurnya. Ia tiba-tiba bangkit dengan perasaan geram tak terkira. Waktu sudah menunjukkan jam 7 malam, tetapi tak ada seorang pun yang mengantarkan makan untuknya.

"Mereka itu kenapa sih. Lupa atau gimana kalau ada saya. Malah nggak ada satupun yang nganterin makanan," dumel Vetrand berkacak pinggang.

Vetrand meraih kucingnya dan menggendongnya keluar. Ia menuruni tangga dengan asal hingga menimbulkan bunyi berisik. Langkah Vetrand terhenti ketika menatap ke arah meja makan. Di mana para saudara tiri dan ibu tirinya sudah memulai makan bersama.

"Kalian lupa kalau ada saya? Enak ya makan duluan sedangkan saya nggak dianterin makanan!" Suara Vetrand menggema. Sontak perhatian mereka tertuju pada Vetrand yang berdiri tak jauh dari mereka.

Tak ayal, saudara-saudara tiri Vetrand menatap tajam, melotot, dan mendengkus kesal. Kecuali Galax yang memilih tak bersuara sambil melanjutkan makannya.

Ayano berdiri, menatap tak santai Vetrand yang masih di tempatnya.

"Heh, lo tau sopan santun nggak sih? Kita yang ada di sini rata-rata lebih tua dari lo. Juga, harusnya lo tau diri. Lo numpang di sini. Lo bukan Tuan muda lagi seperti dulu ketika lo tinggal di rumah Alexion. Ini rumah kami, lo numpang," tegas Ayano.

"Saya numpang?" tanya Vetrand dengan senyuman meremehkan. Kakinya bergerak sedikit maju. "Kalian semua yang numpang. Rumah ini pasti Ayah yang beliin. Kalian semua cuma anak bawang dan saya Tuan Mudanya!"

Ex Young MasterWhere stories live. Discover now