9. SISI LAIN VETRAND

426 86 25
                                    

°°°EX YOUNG MASTER°°°

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

°°°EX YOUNG MASTER°°°

Bintang meraih knop pintu bercat biru muda itu dan membukanya sedikit. Sejenak ia memfokuskan tatapannya pada sosok pemuda yang tengkurap di atas kasur dengan posisi melintang. Tepat di samping kepala pemuda itu, ada seeokor kucing yang tampak menunduk sedih. Bintang menghela napas, membuka lebih lebar pintu tersebut agar dirinya bisa melangkah masuk. Bintang berjalan pelan lebih dekat, ia sedikit terhenyak mendengar isak tangis dari pemuda tersebut.

"Vetrand."

Pemuda yang Bintang panggil Vetrand itu membulatkan mata berairnya. Ia segera melesakkan wajahnya ke permukaan selimut agar air matanya terhapus.

"Lo nangis?"

Vetrand berderhem pelan sebelum mengubah posisinya menjadi duduk, tetapi tak menghadap ke arah Bintang. Melainkan membelakangi pemuda itu.

"Ngapain saya nangis. Emangnya saya cewek yang gampang mewek. Jangan kira saya lemah," sahut Vetrand meski suaranya sedikit serak.

Bintang terkekeh tanpa suara.

"Siapa bilang lo lemah si? Gue tanya apa lo nangis? Cowok juga manusia kok, wajar kalau nangis."

"Tapi saya nggak nangis!"

"Ya udah nggak usah ngegas."

"Ya habisnya kamu nuduh saya nangis," sebal Vetrand. Ia membuat matanya melotot agar tak terasa kaku sehabis menangis tadi.

Bintang mengangguk walau Vetrand tak melihatnya. Ia duduk di pinggiran kasur Vetrand. Tangannya terulur mengelus kepala kucing Vetrand.

"Kucing lo sampai ikut mewek. Kekeke. Berapa umurnya?"

Vetrand langsung menoleh ke belakang. Memukul punggung tangan Bintang hingga Bintang terpaksa menarik tangannya kembali.

"Jangan sentuh Zubae," ucapnya penuh penekanan.

Bintang terkekeh lagi, ia cukup heran dengan tingkah Vetrand.

"Gue cuma ngelus doang."

"Zubae itu cewek."

"Y-ya terus?"

"Ya nggak boleh!"

"Gue cuma ngelus kepalanya. Nggak bakal buat dia hamil!" seru Bintang lalu tertawa keras.

Vetrand merengut, ia meraih tubuh kucingnya dan menaruh di pangkuannya.

"Kalau Zubae bisa hamil juga, bakal saya paksa gugurin."

"Ahahahah!"

Bintang tergelak hingga tersungkur di atas kasur. Vetrand menatap julid Bintang yang tergelak entah di mana letak lucu perkataannya, menurut Vetrand sih nggak lucu.

"Kenapa ketawa? Emang ada yang lucu? Asal kamu tau, saya nggak minat temenan sama kamu. Saya suka sendiri."

Bintang menghentikan tawanya, tetapi tergantikan dengan senyuman. Ia bangkit dan duduk menghadap Vetrand.

Ex Young MasterWhere stories live. Discover now