Square | Mingyu - 5

135 9 0
                                    

Di marahi lagi,salah lagi.

Seolah hidpmu isinya hanya salah dan salah,di marahi dan terus berulang.

Rasa lelah dan tidak betah menyatu di benakmu,kamu berteriak di dalam ruangan yang hanya ada kamu sendiri di sana.

"Aaaa!!!!!AKU TIDAK TAHAN LAGI!!!"

"Permisi?"

Suara ketukan pintu dan seseorang membuatmu terdiam.

"Permisi.."

Kamu menghela nafas,menenangkan diri beberapa detik dan keluar dari ruanganmu.

Dua orang berdiri di depan pintu kantormu yang terbuka lebar.

"Ya?"

Dua orang itu menatapmu.

"Apa ini dengan PT (name)?"

"Iya,silahkan masuk"

Kemudian kamu sadar kalau kantor sederhanamu tak memiliki kursi atau meja yang layak.

Hanya sebuah karpet besar yang menghampar.

Mereka melepas sepatu lalu duduk berhadapan denganmu.

"Kami dari Perusahaan (name),dua minggu lalu ada penawaran dari Perusahaan ini tentang jasa"

"Oh..iya.."

**

Menjelaskan yang kamu tau dan mengobrol lebih dari satu jam,kamu berharap itu cukup untuk membuat mereka memahami tentang apa yang 'di jual' oleh kantormu.

Sambil makan siang kamu melihat tanggal di kalender,masih dua minggu lagi menuju akhir tahun dan menerima gaji.

Waktu berjalan sangat lama,rasa frustasi menyelimuti dirimu.

Kamu ingin berlari pergi,tapi Mingyu meyakinkanmu kalau berlari bukan jalan yang tepat.

Kamu di ajari untuk menghadapi permasalahan,kamu menyuap makanan ke mulut.

Mingyu mengirimimu foto undangan,kamu melihat undangan itu.

Undangan Pernikahan bernuansa elegant atas nama Seungcheol dan Bei.

Membaca sebaris nama itu membuatmu merasa muak,kemudian terbesit saat dia mengganggumu di toilet.

Bagaimana dia berbisik,menggigit bibirmu dan menciumimu dengan paksa.

Kamu berdiri,berjalan keluar dan menghirup udara.

Berusaha melupakan apa yang baru terbesit,telepon kantormu berbunyi.

Apa itu jam istirahat?selama bekerja di sini seluruh jiwa dan ragamu hanya untuk pekerjaan.

"Halo"

--

Mingyu masih rapat,dia tidak membalas pesanmu.

Begitu jam pulang kamu langsung keluar kantor,mengunci pintu dan berjalan kaki.

Din!

Sebuah klakson menghentikan langkahmu,mobil sedan berwarna merah berhenti.

"Ayo pulang sama-sama"

Kamu mempertegas pandanganmu,Seungcheol ada di balik kemudi.

"Tidak perlu"

"Aku tidak suka penolakan"kata Seungcheol.

"Aku bisa pulang sendiri"

"Masuk!"seru Seungcheol.

"Apa kau tidak berfikir bagaimana kalau ada yang melihat kita dan itu mempengaruhi pernikahanmu?"

Seventeen ImagineWhere stories live. Discover now