Jun as your Ex

419 31 3
                                    

Nafsu makanku melonjak,ini semua karena mendekati masa haid.sejak bangun mulutku tidak mau berhenti mengunyah,sereal,roti bakar,snack.

Menjelang siang aku ingin menu lain,menu yang ada rasa pedasnya dan demi memenuhi keinginanku sendiri aku bersiap-siap lalu pergi.

Sebuah cemilan terlintas di benakku,aku pergi ke cafe itu.dari belakang seseorang menabrakakku,aku menoleh.

"Sorry"

Saat menatap wajah itu,aku langsung memalingkan wajah dan melangkah masuk seolah tidak melihat apapun.

Dia berjalan di belakangku,kami berada di antrian dan aku merasa sebal sendiri.

Yang di belakangku ini mantan,Jun.

Hampir tiga tahun kami berpisah,selama itu pula kami tidak pernah bertemu.

"Silahkan"

Bahuku di tepuk,bodohnya lagi aku menoleh dan melihat gelang emas putih yang waktu itu ku berikan sebagai hadiah ulang tahun untuknya.

"Itu"kata Jun.

Aku masih terdiam,Jun menyalip antrian.

"Americano satu dan capucino satu"kata Jun.

"Es atau panas?"

"Es,yang Americano es nya sedikit"kata Jun.

Dia menatapku,aku sudah tersadar sekarang.

"Americano kan?"tanya Jun.

"Capucino"

"Ya,ada kok"kata Jun.

**

"Makasih"

Kalian duduk di depan meja yang berbeda,tapi kursi kalian berpunggungan.

"Boleh aku duduk di sana?"tanya Jun.

"Nggak"

Kami saling diam,menyedot minuman masing-masing.

"Lama tidak bertemu"kata Jun.

Aku tidak menyahut,dia berdeham.

"Aku single"kata Jun.

"Hmm"

"Aku tidak pernah melupakanmu,sungguh"kata Jun.

Kamu berdiri,dia ikut berdiri.

"Bisa kita ngobrol baik-baik?"tanya Jun.

Aku tidak menjawab,meninggalkan dia.

**

Jun berdiri di depanku,menunjukan gelang itu.

"Ini buktinya,aku selalu memakai gelang ini kemanapun"kata Jun.

"Apa maumu?"

Dia memelukku,pelukannya sangat erat.

"Aku minta maaf untuk kebodohanku saat itu"kata Jun.

Mataku mendadak terasa panas,aku melepas pelukannya.

"Semua sudah berlalu,aku sudah..lupa"

Kalimatku tersendat,air mataku menetes dan ku hapus.

"Aku bukan aku yang dulu,dua tahun aku menunggu hari ini"kata Jun.

"Buat?buat minta maaf?"

Dia tidak menjawab,aku menatapnya dengan air mata yang berlinang.

"Aku sudah lupa Jun"

Dia memegang tanganku,kami bertatapan.

"Bisa kita menyelsaikan semuanya dan jadi teman?"tanya Jun.

Seventeen ImagineWhere stories live. Discover now