Mingyu as your soulmate

358 19 5
                                    

Kamu menghentikan langkah seorang cowo,dia menatapmu sambil membenarkan letak kacamata yang bertengger di hidungnya.

"Boleh aku titip ini untuk Mingyu?"

Kamu menyodorkan tas kertas berisi coklat ke arah tangan orang itu,dia menatapmu sekilas lalu mengangguk sambil menerima tali tas yang kamu sodorkan.

"Terima Kasih ya"

Kami meninggalkan cowo itu,berlalu sambil meluruskan kabel earphone putih milikmu dan mendengarkan lagu.

**

Menggambar entah apa di meja taman Kampusmu,kepalamu di pukul pelan dan membuatmu menoleh.

"Aw!"

Kamu meringis,Mingyu melangkah melewati bangku yang kamu duduki sambil mengusap kepalamu yang kena pukul.

"Sakit?"tanya Mingyu.

"Nggak!ya iya lah!"

Kamu memelototinya,dia balas memelototimu.

"Sukur!siapa suruh memberi coklat ke orang lain?"tanya Mingyu.

"Hah?"

Mingyu meletakan coklat yang di pegangnya di atas kertas gambarmu,itu coklat yang kamu beli untuknya.

"Untukmu kok"

"Masa?kok di berikan ke orang lain?"tanya Mingyu.

"Orang lain siapa?"

"Orang lain.."kata Mingyu.

"Aku sedang tidak ingin ribut,aku ada kelas jadi aku titip ke temanmu"

Dua tangannya memelukmu dari pinggir,dia mencium pinggir kepalamu.

"Iya tau"kata Mingyu.

"Mana terima kasihnya?"

"Harus?"tanya Mingyu.

"Apa kau tidak di ajari kalau di beri sesuatu harus mengucapkan terima kasih?"

Dia mengecup ujung bibirmu,membuat sepasang matamu membulat karena kaget.

"Terima Kasih sayangnya Mingyu"kata Mingyu.

Kamu mencoba bersikap biasa saja walau dalam hatimu rasanya senang bukan main,kamu melepas tangannya yang memelukmu.

"Ada tugas?"tanya Mingyu.

"Nggak,aku hanya jenuh mengerjakan skripsiku dan ingin menggambar"

"Lihat"kata Mingyu.

Tanganmu dan tangannya sama-sama memegang kertas yang ada di meja,bibirmu mengerucut.

"Lihat"kata Mingyu.

"Jangan..jelek"

"Lihat..aku mau lihat"kata Mingyu.

Cup!

Dia mencuriu cium untuk kesekian kalinya,membuatmu membeku dan dia berhasil mengambil kertas.

"AHAHAHAHA"gelak Mingyu.

"MINGYU!!!"

--

Tidak pernah terbayang olehmu jika kamu akan memiliki hubungan dengan adik angkatanmu,dia baru semester dua dan kamu semester akhir.

Kalian kenal di masa Orientasi,dia meminta tanda tanganmu dengan paksa dan membuatmu sebal bukan main.

Sejak lahir kamu memiliki wajah yang tidak ramah,sikapmu juga dingin dan hanya dia yang berani 'kurang ajar' padamu.

Setiap melihat satu merek di bungkus roti,senyummu selalu mengembang.

Si 'murah' ini,hanya di 'lamar' dengan dua bungkus roti srikaya saja mau.

Seventeen ImagineWo Geschichten leben. Entdecke jetzt