Mingyu as Senior ( 5 )

319 20 2
                                    

Aku berlari ke gedung Rektorat,naik ke lantai tiga dan mencari tempat persembunyian.

Aku merangkak di bawah tangga,menutupi sekitarku dengan dus.

Ku harap Mingyu tidak menemukan aku,salah siapa dia melakukan hal itu pada banyak Wanita.

Harus ada yang melawannya,kalau bukan orang lain ya aku.

Aku memeluk tasku,menunduk dan berharap Mingyu tidak menemukan aku.

**

Aku menceritakan hal itu ke dua temanku,kami bertiga tertawa.

"Syukurlah karena itu kau jadi bersembunyi di Rektorat bukan memberikan sur.."

Si kutu buku di bekap,aku teringat tujuan awalku.

"Sorry"

"Tidak,aku salah..aku lupa akan memberikan surat itu karena takut Kak Mingyu menemukan aku"

"Bisakah kau merubah rencanamu?"

"Iya,ku rasa dia takut sekarang..kau bisa mengancamnya dengan bukti palsu"

Aku menggeleng.

"Cepat atau lambat ku rasa dia akan tau dan saat itu..entah seperti apa nasibku"

Aku merangkul keduanya,mereka melihat ke arahku.

"Kalian tau kan?aku tidak punya salah saja dia memperlakukan aku seenaknya..apalagi kalau dia tau aku bohong"

"Hmm..sedih"

Sedih..bukan hanya sedih lagi,aku bahkan belum memikirkan alasan tepat untuk kembali ke rumah.

Aku bisa jujur pada temanku,tapi aku tidak mungkin jujur ke Orang Tuaku.

Bayangkan perasaan mereka kalau tau anaknya sudah ternoda,aku tersenyum tipis.

--

Mingyu mengejarku,dia melihatku di lorong dan meneriakiku.

Aku berlari secepat yang aku bisa,aku menoleh ke semua arah mencari tempat sembunyi.

"Ya Tuhan...aku tidak sanggup lagi"

Aku membungkuk,nafasku sesak karena berlari tanpa henti.

Mingyu menarik ranselku,aku tertarik ke belakang.

Dia meraba-raba saku celanaku,aku menepis tangannya.

"Kak..jangan...Kak..banyak yang melihat kita"

Dia menarik ranselku,membuka resleting.

Mingyu mencoba menemukan ponselku,aku menarik ranselku dan memeluknya erat di dadaku.

Kami saling tarik menarik,tenaganya kuat sekali.

"Tolong!!tolong aku!!tolong!!"

Orang-orang hanya melihat kami,tidak ada satu pun yang bergeming.

"Tolong!!"

Mingyu berhasil merebut tasku,dia membalik tas dan membuat semua isinya keluar.

Aku berjongkok mengambil ponselku,dia menarik tanganku.

"Jangann...Kak..jangan...Kakkk...!!"

Dia mencengkram pergelangan tanganku,menginjak kakiku.

"Aaa...ww!!"

Aku menjerit kesakitan,ponsel terlepas dari tanganku.

Dia membanting ponsel itu,menginjak-injak dengan dua kakinya.

Aku berlutut meratapi ponselku,ku coba memegang kakinya.

"Kak..jangan Kak..Kak..kalau itu rusak aku tidak bisa membelinya..Kak..aku mohon.."

Seventeen ImagineWhere stories live. Discover now