Dino as Adik kelas

227 13 3
                                    

Sejak awal tahun ajaran baru bel istirahat menjadi salah satu hal paling di tunggu kedatangannya,lihat saja sendiri.

NEETT

Begitu bel berbunyi dan guru keluar dari kelas,rombongan murid perempuan beramai-ramai berlari ke lapangan basket.

Jelas kalau mereka bukan penikmat olah raga itu,tujuan mereka memenuhi pinggir lapangan adalah melihat seorang anak laki-laki.

Namanya Lee Chan,dia kapten tim basket sekolah untuk anak kelas sepuluh.

Awalnya dia hanya anak biasa,tapi aura memikatnya muncul saat pertandingan antar kelas dan tiba-tiba dia terkenal bak artis sekolah.

Bukan hanya anak sekolah ini yang menyukai dan mengikuti media sosialnya,sekolah lain juga ikut meramaikan media sosialnya.

Tunggu,bagaimana denganku?

Aku tidak termasuk fansnya,makan kenyang lebih ku perlukan daripada berdiri menonton orang yang lari-lari dan melompat di lapangan.

"Telor kecapnya tinggal satu"

Aku berdiri di belakang seorang laki-laki,teman sekelasku tahun lalu.

"Kau mau makan telor kecap?"

Dengan ramah dia menoleh dan menawariku,Ming Hao namanya.

"Em..tidak apa kau saja"

"Kau saja"kata Minghao.

"Kan kau duluan,kau di depanku jadi itu hak mu"

"Ladies first"kata Ming Hao.

**

Awalnya aku dan Ming Hao terkendala bahasa,dia baru pindah ke Negara tercinta ini pertengahan kelas delapan jadi bahasanya kurang fasih untungnya dia giat belajar dan sekarang lebih baik.

"Oh jadi motor merah yang di parkiran itu milikmu?"

Ming Hao tersenyum,kami membahas hal ringan seperti pulang dan pergi sekolah.

"Pasti enak punya motor sendiri,tidak perlu berebut kursi di bus"

"Mau coba?"tanya Ming Hao.

"Aku tidak bisa naik motor,jangankan motor..sepeda saja tidak bisa"

"Yang benar?"tanya Ming Hao.

"Ya..begitulah"

"Mau kalau aku antar pulang?"tanya Ming Hao.

"Rumahku jauh"

"Tidak apa-apa,kalau sudah pulang sekolah kan tidak ada yang di kejar..bebas..mau ya?"tanya Ming Hao.

"Boleh"

Lumayan batinku,jadi uang ongkosnya bisa ku tabung untuk jajan.

**

Naik motor sport memang terlihat keren,tapi tidak dengan kenyataan sebagai yang di bonceng.

Aku nyaris membuat celana dalamku terlihat dari rok sekolah saat naik dan turun,aku berdiri di depan motor Ming Hao dan pagar rumahku.

"Kau baik-baik saja?"tanya Ming Hao.

Aku merapikan rambutku,dia membantuku mengusap poniku di kening.

Kami saling tersenyum,aku menunjuk ke arah rumahku.

"Mau mampir makan ramen?"

"Aku bosan makan mie"kata Ming Hao.

"Minum es?"

"Aku mudah batuk"kata Ming Hao.

"Oh,kalau begitu aku masuk dulu..terima kasih ya"

Seventeen ImagineWhere stories live. Discover now