Square | Mingyu dan (bisa tebak?) - 4

149 10 8
                                    

Menulis sebuah surat resign dengan pc kantor,kamu mencurahkan isi hatimu setelah membuat surat pengunduran diri secara resmi.

Kamu menulis apa saja yang kamu rasakan selama tiga bulan menuju empat bulan ini,tanganmu mengetik bersama tetesam air mata di pipi.

Kamu menutup mulutmu dengan tangan,terduduk lemas di lantai dan menangis.

Sebuah pertanyaan besar di kepalamu 'kenapa seperti ini?'

Kamu berusaha sebisamu,memaksa dirimu untuk mampu.

Pada akhirnya mereka mengataimu di belakangmu,berusaha cari penggantimu dan itu sangat melukai harga dirimu.

Hak dari Perusahaan memang,tapi hak mu juga untuk tau tentang itu.

Kamu meraih ponselmu yang di letakan di atas printer,mencari satu nama lalu satu nama lainnya.

Menyeka air matamu,dengan penuh ragu menatap dua nama yang kamu ketik bergantian.

"Tidak..aku tidak bisa melakukannya"

Memeluk lututmu sendiri,tenggelam dalam kalutnya pikiran dan perasaanmu.

--

Setiap jam mengantarmu untuk mengirim surat pengunduran diri,tapi kamu belum ada kebernian itu.

Mingyu menelponmu,kamu membawa ponselmu dan keluar untuk mencari udara segar sambil menerima telepon.

"Halo"

"Sayang,besok temani aku ya"kata Mingyu.

"Kemana?"

"Acara Kakakku"kata Mingyu.

"Bukankah acaranya masih bulan depan?"

Mingyu terkekeh.

"Iya,ada pertemuan keluarga dulu"kata Mingyu.

"Tapi aku kan bukan bagian dari keluargamu"

"Kata siapa?"tanya Mingyu.

"Ya..begitu kan?"

"Kata siapa?"tanya Mingyu.

"Mingyu.."

"Apa?aku tidak pernah berkata seperti itu"kata Mingyu.

"Kita kan..hanya.."

"Pokoknya besok ijin setengah hari,kita belanja lalu temani aku bertemu mereka..kalau kau tidak mau..aku juga tidak datang"kata Mingyu.

"Kok gitu?"

"Iya,nanti aku bilang sibuk senang-senang denganmu"kata Mingyu.

"Heh!!jangan bicara sembarangan"

Mingyu tertawa.

"Mau kan?"tanya Mingyu.

"Iya"

"Aku tidak bisa jemput hari ini,tidak apa kan?besok sebelum jam makan siang..aku sudah di sana"kata Mingyu.

"Iya"

"Bye love"kata Mingyu.

"Bye"

"Love?"tanya Mingyu.

"Love"

"Jangan terpaksa bilangnya"kata Mingyu.

"Mau sampai kapan kau telepon di sana?"

Ada suara yang menegur Mingyu,kamu langsung menutup telepon.

--

Mingyu mengajakmu makan siang lalu berkeliling untuk belanja,dia memaksamu membeli dari ujung rambut sampai kaki.

Seventeen ImagineWhere stories live. Discover now