Jeonghan as Dosen ( 2 )

228 17 0
                                    

Aku berselisih paham lagi dengan Mama,setiap membahas kuliah pasti kami akan bertengkar.

Keluar dari rumah,aku berusaha mengembalikan kewarasanku.

Aku jalan sambil mendumel,menghentak kakiku karena sebal.

"Adik kecil mau permen?"

Aku menoleh,Jeonghan berada beberapa langkah di belakangku mengulurkan tangannya yang memegang beberapa bungkus kecil permen warna warni.

Tidak ku sahuti,aku masih sebal.

Berjalan lagi sambil menenangkan diri,Jeonghan mengikutiku dari belakang.

Satu tempat yang selalu ku kunjungi adalah taman dekat rumah,duduk di ayunan dan berusaha tidak memikirkan apapun.

Jeonghan berdiri di sebelah tiang ayunan,dia hanya memperhatikanku.

"Maaf"kata Jeonghan.

"Kenapa?"

"Aku tadi tidak sengaja mendengar keributan di rumah"kata Jeonghan.

"Ah itu sudah biasa"

Jeonghan tersenyum,aku jadi malu hati.

"Suaranya terdengar sampai ke kamar?maaf kalau mengganggu"

"Percaya tidak kalau hampir semua anak pasti pernah di posisimu?"tanya Jeonghan.

Dia duduk di ayunan yang ada di sebelahku,menggerakan ayunan itu dan berayun pelan.

"Tidak mudah di posisi itu kan?"tanya Jeonghan.

"Iya"

Aku mulai sentimental,air mataku menggenang.

"Di mata Orang Tuaku aku tidak pernah benar,mereka tidak pernah bertanya apa mauku..ini kan hidupku"

"Apa maumu?"tanya Jeonghan.

"Jujur..aku mau kuliah,aku mau jadi dokter dan membantu orang tapi..lihat sendiri kan bagaimana keadaan keluargaku?"

Aku menyeka air mataku,baru kali ini aku membahas masalah dengan orang asing.

"Aku tidak pintar dan rajin,aku tidak akan dapat beasiswa..biaya kuliah sangat mahal dan.."

Jeonghan berdiri,dia memegang tanganku dan memelukku.

Aku memeluknya dan mulai menangis,dadaku rasanya sesak.

"Menangislah..keluarkan semuanya sampai merasa lebih baik"kata Jeonghan.

**

"Seluruh keluargaku dokter..hanya aku yang Dosen..itu alasan aku keluar dari rumah"kata Jeonghan.

Aku menyimak ceritanya dengan seksama,aku meliriknya.

"Ayahku dokter gigi,Ibuku dokter anak,Kakak pertamaku dokter kandungan dan Kakak keduaku dokter beda kecantikan"kata Jeonghan.

"Waw"

"Seperti yang kau bilang,ini hidupku dan aku tidak mau jadi dokter..aku suka pekerjaan santai yang bertemu dengan banyak orang dan yang pasti tertata jam kerjanya..sementara dokter,kau tidak bisa merasakan apa yang namanya libur"kata Jeonghan.

"Benarkah?"

"Apa malaikat maut akan menunggumu kembali dari liburan dan berusaha menyelamatkan pasien dulu?"tanya Jeonghan.

Aku menggeleng,dia terkekeh.

"Tapi kau tau kan kalau Orang Tuamu ingin yang terbaik untuk anaknya?"tanya Jeonghan.

"Iya..aku tau"

"Cobalah mewujudkan mimpi mereka,mungkin kau tidak berhasil seperti orang lain tapi kau sudah membuat bahagia Orang Tuamu"kata Jeonghan.

Seventeen ImagineWhere stories live. Discover now