Wonwoo as Husband

705 38 9
                                    

Tepukan-tepukan di dua pipi membangunkanku,aku menatap seorang yang sedang berbalik memunggungiku sambil jalan menjauh.

"WONWOO!!"

Teriakan nyaringku di sahuti dengan lemparan handuk ke arah wajahku,yang ku teriaki itu Suamiku.

Kami baru menikah tiga bulan,dan seperti kelihatannya kepribadian kami sangat berubah.

Aku mengambil handuk dari wajahku,Wonwoo dengan santai berdiri di depan pintu kamar yang di bukanya selebar mungkin.

"Mandi"kata Wonwoo.

Aku merengut,dia keluar dan entah kemana.

**

"Hmm..wangi..."

Aku bergumam dan mengikuti bau masakan yang menggugah selera,tepukan di keningku menahan langkah kecilku.

"Duduk..semuanya sudah siap"kata Wonwoo.

"Kan aku sudah bilang biar aku saja yang membuat sarapan"

"Lalu kita sarapan jam dua belas siang karena kau bangun jam sebelas?"tanya Wonwoo.

Aku meringis,aku sudah berusaha tidur cepat tapi teman-temanku sepanjang hari merecokiku dengan deretan judul drama Korea,Thailand dan China.

Aku tidak bisa menolak pesona para pria tampan itu,jadilah selalu tidur jam dua atau tiga pagi.

"Maaf"

Wonwoo duduk di kursinya,menyendok nasi goreng omelete yang di buatnya sendiri.

"Hari ini ada rapat?"

Wonwoo menjabat sebagai kepala divisi penjualan di sebuah Perusahaan mainan,dia menggeleng.

"Survey?"

Wonwoo menggeleng lagi,aku menatapnya.

"Lalu apa yang kau lakukan hari ini?"

"Kerja"kata Wonwoo.

Aku menyerah,manusia ini memang sedikit lain.

Dia irit bicara kalau tidak perlu,tapi itulah yang membuatku tergila-gila sampai nyaris gila benaran karena segala tentangnya.

**

"Aku pergi"kata Wonwoo.

Aku memeluk tasnya sambil berjinjit dan mengerucutkan bibir,berharap dia peka untuk menciumku sebelum pergi kerja.

Yang terjadi adalah dia menarik tasnya,aku menahan tasnya.

Kami lebih mirip penjambret di pinggir jalan dan korbannya,saling menatap satu sama lain.

"Cium dulu"

"Aku hampir terlambat"kata Wonwoo.

"Cium"

"Nanti lagi"kata Wonwoo.

"Cium pokoknya"

"Nggak dulu"kata Wonwoo.

"Haaa...cium"

Aku mulai mengeluarkan jurusku,merengek seperti bocah.

"Iya"kata Wonwoo.

Wonwoo mencium kening,pipi dan bibirku sambil menarik tasnya dari pelukan dua tanganku.

"Hati-hati di jalan"

Aku melambaikan tangan,dia menutup pintu rumah kami.

Brak!

Hh...

Untung aku sayang dia,sesayang itu aku padanya.

Pasti aku lebih sayang dari dia,manusia dingin seperti rusa kutub itu.

Seventeen ImagineWhere stories live. Discover now