Jeonghan as Dosen ( 4 )

163 19 4
                                    

Mataku mengerjap,sepertinya aku tertidur di atas bantal yang empuk ini.

Aku menggeliat,saat mataku dengan jelas melihat ada yang menunduk melihatku.

"Oppa?!"

Aku spontan bangun,kepalaku dan kepalanya saling menghantam.

"Aw!"

Jeonghan membekap mulutku dengan satu tangan,dia meringis lalu tertawa.

"Apa yang lucu?"

"Sudah puas tidurnya?aku menyuruhmu membaca buku bukan tidur dengan bantal pahaku"kata Jeonghan.

"Ha..?"

Jeonghan berdiri,dia mengulurkan tangannya.

"Apa aku tidur?"

"Sudah sore..ayo makan terus pulang"kata Jeonghan.

**

Kami melewati deretan lorong panjang,kanan dan kirinya berisi loker.

"Suatu hari aku akan kuliah di sini"

"Banyak yang lebih bagus dari Kampus ini"kata Jeonghan.

Dia berbalik ke arahku,aku menatapnya.

"Hah..bahkan bisa kuliah tidak saja aku tidak tau"

Tatapannya mengintimidasiku,aku mundur berlangkah-langkah dan terhenyak karena tertahan loker.

"Eh?"

"Aku belum menyelsaikan kata-kataku"kata Jeonghan.

"Kata-kata apa?"

"Banyak yang lebih bagus dari Kampus ini,tapi yang paling bagus untukmu ya aku"kata Jeonghan.

Dia meletakan satu tangannya di pinggir bahuku,menunduk dan mulai mencium bibirku.

Debaran di dadaku membuatku senang,takut dan malu dalam waktu yang sama.

Aku mendorongnya,berlari dan dia mengikutiku.

"Arahnya salah..jangan ke sana"kata Jeonghan.

**

"Kami pulang"

Aku berseru,melangkah masuk ke dalam kamarku.

Berbaring di ranjang,rasanya lelah sekali.

"Hah.."

Perjalanan tadi memberiku pengalaman yang belum pernah aku rasakan,aku memegang bibirku.

"Y/n"panggil Jeonghan.

"Iya"

"Jajananmu ada di meja ya"kata Jeonghan.

"Iya.."

Aku menarik bantal boneka,memeluknya erat.

"Aku tidak suka dia..iya..aku tidak menyukainya"

Aku memejamkan mata,mengucapkan kata itu berulang kali.

--

Nilai ulanganku meningkat,aku sendiri tidak percaya dengan angka yang ada di kertas ulanganku.

"Y/n..kau hebat"

"Kau juga"

Aku dan temanku saling memuji,harus ku akui kalau cara mengajarnya lebih mudah ku pahami daripada Guru di sekolahku.

Walau aku tidak suka belajar,walau aku merasa terpaksa melakukannya tapi aku bangga karena hasilnya memang ada.

Kalau terus begini pasti Orang Tuaku senang,aku melipat kertas ulangan itu dan ku masukan ke dalam tas.

Seventeen ImagineTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang