(1) Netra Tajam

24.6K 2K 573
                                    

بِسْمِ ٱللَّٰهِ ٱلرَّحْمَٰنِ ٱلرَّحِيمِ

Hallo semua nya! Apa kabar?

Di sini kalian akan memulai semua nya.

Selamat menikmati kisah-kasih  dari
Selat Gibraltar.

Target komen 200 ya!

Selamat membaca!!

🦋🦋🦋
---SelBral

Seorang pria berdarah Jerman, tanpa kaos dan hanya menggunakan celana kolor, baru saja bangun dari alam mimpinya

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Seorang pria berdarah Jerman, tanpa kaos dan hanya menggunakan celana kolor, baru saja bangun dari alam mimpinya. Pria itu tidak suka tertidur dengan menggunakan pakaian. Katanya panas.

Ia sering terbangun kalau ada kain yang menempel di tubuhnya. Berbeda dengan selimut.

Pria itu merentangkan tangan nya ke udara, merengangkan otot-otot di pagi hari.

Kamar bernuansa abu-abu, masih gelap. Jam menunjukan pukul empat pagi. Adzan subuh sudah berkumandang dari ponsel pria tersebut.

Masjid di sini tidak terlalu jauh, tetapi tidak terlalu dekat pula. Suara adzan masih terdengar memenuhi mansion yang besar nya minta ampun.

Mansion yang hanya di tinggali oleh beberapa orang saja. Ada banyak pelayan di sana. Penjaga juga.

Keluarga inti hanya ada beberapa orang saja, sisanya hanya pelayan dan penjaga. Tidak apa. Rumah ini tidak horror kok.

"Gibral, bangun! SUBUH!" seorang wanita paruh baya masuk ke dalam kamar.

Wanita itu hanya memakai daster saja, menyalakan lampu, dan mendapati pria tengah temgkurap, memeluk bantal.

Perasaan tadi sudah terbangun, mungkin setan membisikan nya kembali agar tertidur, dan melewatkan sholat subuh.

"BANGUN-BANGUN-BANGUN! SUBUH!" wanita itu memukul-mukul kepala Gibtaltar dengan bantal yang ada sofa. Tentu saja si empu terpenjat kaget. Ia langsung sadar dari alam mimpinya. Mendudukan bokongnya pada kasur, dengan tubuh di sandarkan pada sandaran kasur yang empuk.

"Apa sih mom? Gibral udah bangun." Balas nya dengan suara pria khas bangun tidur. Wanita itu hanya menggeleng-geleng kepala saja, kemudian memukul kepala anak nya lagi dengan menggunakan bantal yang masih ia pegang. "Awwh— ...  mom, sakit!"

"Subuh. Sholat!" titah nya kemudian keluar dari dalam kamar. Gibraltar menghela napas nya. Wanita itu selalu melakukan hal ini setiap pagi.

Gibraltar tidak akan melupakan kewajiban nya. Namun pria itu jarang sekali menyentuh kitab suci nya. Hanya sholat, udah itu saja. Namun sesekali membaca Al-Qur'an kalau sempat. Dasar pria gila dunia kerja!

Selat GibraltarWhere stories live. Discover now