10. PENYUSUP MISTERIUS DI MARKAS ARVEGAZ

184 2 4
                                    

Saat Zian memasuki kelasnya dahinya mengerut saat melihat ke arah di mana mejanya berada. Dengan langkah tergesa-gesa dia segera bergegas menghampiri mejanya tersebut.

Matanya mendelik saat dia tidak menemukan tasnya di sana. Padahal saat jam istirahat tasnya masih ada di atas mejanya.

"Anjir tas gue ke mana? Kok nggak ada sih? Perasaan tadi waktu jam istirahat masih ada di atas meja," ucap Zian.

Gadis itu berusaha mencari tasnya di setiap sudut kelas. Mulai dari laci guru hingga rak buku yang ada di dalam kelasnya.

Namun dia sama sekali tidak menemukan tasnya di sana. Hal ini semakin membuatnya panik. Pasalnya di dalam tas itu dia menyimpan dompet serta barang-barang berharga lainnya.

"Tas gue ke mana sih? Nggak mungkin aja tuh tas jalan sendiri. Manaan di situ ada dompet gue lagi," ucap Zian.

"ZIAN!!!"

Gadis itu menolehkan kepalanya ke arah pintu kelas. Di ambang pintu dia melihat seorang murid laki-laki dengan nafas yang memburu.

"Zi lo nyariin tas lo?"

"Iya gue lagi nyariin tas gue. Lo tau?" ucap Zian.

"Itu tas lo."

"Di mana? Lo tau di mana tas gue?" tanya Zian.

"Ikut gue ke parkiran."

"Hah? Parkiran?" ucap Zian.

"Udah buruan ikut gue ke parkiran."

******

Dari mana datangnya begal
Dari tadi nungguin korban
Dari pada jadi si korban
Mending kita jadi kang begal

"Anjir sesat nih anak," ucap Surya.

"Dari pada lo jadi korban mending jadi pelakunya aja sekalian. Iya nggak?" ucap Azka.

"Jangan di ikutin ya Adik-Adik? Ini sesat," ucap Surya.

"Jalan-jalan ke kota Cianjur. Hai dede gemesnya Bg Azka," ucap Azka.

Tentu saja pantun dari Azka barusan mengundang tawa murid-murid yang masih ada di parkiran. Pasalnya cowok itu selalu membuat pantun yang sangat tidak nyambung dengan kata-kata pertamanya.

Namun beda halnya dengan murid-murid perempuan. Justru mereka merasa tersipu malu saat Azka menyapa mereka dengan pantun tersebut.

Walaupun mereka tau jika pantun tersebut sangatlah tidak masuk akal. Yang jelas apa pun hal bodoh yang di lakukan oleh anak-anak Arvegaz akan tetap bernilai di mata murid-murid perempuan.

"Nggak nyambung bego," ucap Aksa melempar Azka menggunakan botol kosong.

"Jadi kasian gue sama Chantika kalau dia tau kelakuan lo kayak gini," ucap Angkasa.

"Kira-kira Chantika tau nggak ya kelakuan lo kayak gini? Jadi penasaran gue sama reaksi dia," ucap Zico.

"Kalau dia tau mungkin dia nggak bakalan deket lagi sama nih anak. Itu tandanya Chantika nggak tau," ucap Aksa.

"Cepuin ayo guys. Cepuin ke Chantika kelakuan nih anak," ucap Surya heboh.

"Gue setuju. Ayo dah gue ikutan. Gue yang ngomong juga nggak masalah," sahut Angkasa.

"Anjir lo pada jangan cepu. Bisa hilang reputasi gue sebagai cowok paling ganteng di SMA Antariksa ini," ucap Azka.

"Cepuin ah," ucap Angkasa mengeluarkan ponselnya.

ANGKASA || ENDWhere stories live. Discover now