86. BERDAMAI

59 1 0
                                    

"ZIAN AWAS!!!"

Tepat pada saat seseorang mendorong Zian untuk menjauh, detik itu juga Zian mendengar ada benda yang terjatuh disertai suara seseorang yang merintih kesakitan.

Tentu saja keadaan di sana seketika langsung ramai oleh murid-murid yang ingin tau apa yang terjadi di sana.

Bukan benda itu yang mengagetkan mereka. Namun justru orang yang menolong Zian lah yang membuat mereka kaget.

Sontak Zian langsung membulatkan kedua bola matanya saat mengetahui siapa yang sudah menolongnya barusan.

"KAK SALSHA?" batin Zian.

"Anjir Kak Salsha? Ada gerangan apa kok Kak Salsha tiba-tiba nolongin Zian?"

"Loh bukannya Kak Salsha itu anti banget ya sama Zian? Kesambet apaan Kak Salsha?"

"Gue nggak salah liat nih kan Kak Salsha yang nolongin Zian?"

"Demi Alex jadi duyung gue masih nggak percaya banget dengan apa yang gue liat."

"Hubungan Kak Salsha sama Zian kan lagi nggak baik anjir. Kok tiba-tiba?"

Zian langsung berjalan mendekati Salsha dengan tatapan bingung seolah masih tidak percaya dengan apa yang dia lihat saat ini.

"Kak Salsha?" ucap Zian.

Gadis itu hanya menatap kosong ke arah Zian dengan satu tangannya yang masih memegangi bahunya yang terluka.

"Ada apa nih? Ada apa?"

Segerombolan pentolan sekolah tersebut langsung menerobos kerumunan. Sontak mereka terkejut saat melihat apa yang sedang terjadi di sana.

"Anjir? Ini apaan?" ucap Surya.

Angkasa langsung berjalan menghampiri Zian. "Zian? Ada apa?" tanya Angkasa.

"Lo nggak apa-apa?" tanya Salsha.

"Kak justru gue yang harus nanya kayak gitu sama lo. Bukan lo yang nanya sama gue," ucap Zian.

"Loh kok? Itu bahu si Salsha kenapa berdarah cuy? Ada Zian lagi di sini," ucap Aksa.

"Ada apaan sih ini? Gue masih nggak ngerti sumpah," ucap Zico.

"Zi ada apa sebenarnya? Kok ada pot pecah?" tanya Jihan.

"Gue juga nggak tau Han. Tiba-tiba aja Kak Salsha dorong gue. Pas gue liat ada pot jatuh terus bahu Kak Salsha berdarah kejatuhan sama pot itu," jelas Zian.

Mereka semua menoleh ke arah Salsha yang masih menutupi lukanya menggunakan satu tangannya.

"Jangan nuduh dia. Justru Kak Salsha yang nolongin gue. Kalau nggak ada Kak Salsha mungkin gue yang bakalan luka," ucap Zian.

"Kalau gitu gue cab---"

"Kak ayo kita ke UKS. Gue bantu obatin lukanya," ucap Zian berjalan menghampiri Salsha.

ANGKASA || ENDजहाँ कहानियाँ रहती हैं। अभी खोजें