72. TEROR DI MULAI

70 2 0
                                    

"GOOD MORNING EVERYBODY!!"

"ADUHH"

Surya mengusap-ngusap lengannya yang baru saja di pukul oleh Stella.

"Sakit Stell. Kok gue di pukul sih?" ucap Surya.

"Lo bisa nggak sehari aja diem? Nggak usah teriak-teriak gitu. Kayak di hutan tau nggak sih," ucap Stella.

"Kalau lo yang nyuruh gue bakalan nurut sih Stell," ucap Surya.

"Bacot Sur. Ngalus aja lo terus sampe mampus," ucap Stella berjalan menuju kursinya.

"Aku padamu Stell," ucap Surya.

"Bacot Sur," ucap Stella setengah berteriak.

Surya langsung berjalan menuju meja tempat di mana keempat temannya yang lain sedang berkumpul.

"Good morning brother. How are you today?" ucap Surya.

"Gaya lo sok Inggris. Taunya cuma yes no doang aja bangga," ucap Zico.

"Emang lo bisa Bahasa Inggris?" tanya Surya.

"Gue? Bahasa Inggris? Ya kagaklah," jawab Zico.

"Bg Langit tuh ahlinya Bahasa Inggris. Ntar lagi Bahasa Arab juga dia tau," ucap Aksa.

"Lo mau gue pukul?" ucap Langit.

"Masih pagi Lang. Jangan dulu mukul-mukul anjir," ucap Aksa.

"Muka lo sama Azka itu sama. Sama-sama minta di pukul," ucap Langit.

"Astaghfirullah salah gue apaan? Gue padahal diem loh dari tadi," ucap Azka.

"Ogah muka gue di samain sama dia. Jelas gantengan gue lah," ucap Aksa.

"Gue juga ogah anjir," ucap Azka.

"Ribut mulu lo berdua. Sepupuan juga," ucap Zico.

"Status itu hanya berlaku di keluarga. Kalau di sini beda lagi," ucap Aksa.

"Apa salah gue punya sepupu kayak lo," ucap Azka.

"Justru gue yang harus ngomong gitu. Dosa apa gue sampe harus punya sepupu kayak lo," ucap Aksa.

"Astaghfirullah. Padahal gue lagi diem," ucap Azka.

"Lo diem aja salah. Apa lagi kalau lo berulah. Makin salah," ucap Surya.

"Diem lo Sur. Gue lagi nggak mau ribut sama lo," ucap Azka.

"Bilang aja lo takut kena pukul pake kunci busi kan sama Surya?" ucap Zico.

"Anjir Zic. Gue nggak bisa bayangin gimana jadinya kalau misalnya Surya berantem bawa alat-alat mekaniknya," ucap Aksa tertawa kecil.

"Gue kadang pernah gitu kepikiran buat bawa alat-alat mekanik kalau lagi berantem sama orang," ucap Surya.

"Itu mau tawuran atau mau benerin motor?" ucap Langit.

"Sekalian benerin otak musuh-musuh kita supaya nggak eror," ucap Surya.

"Anjir lo fikir motor," ucap Zico.

"Eh iya Angkasa mana? Belum nyampe?" tanya Surya.

"Tadi di kelas Zian," jawab Aksa.

"Hallo brother"

Mereka semua menoleh ke arah Angkasa yang baru saja tiba di antara mereka. Semua temannya terlihat heran saat melihat raut wajah Angkasa yang tidak seperti biasanya.

"Lo semua kenapa bego? Gitu amat mandangin gue," ucap Angkasa mendudukkan dirinya di salah satu meja.

"Jalan-jalan ke Tanah Abang. Lo kenapa Bang?" ucap Azka.

ANGKASA || ENDWhere stories live. Discover now