20. BOCIL KESAYANGAN ARVEGAZ

142 0 0
                                    

"Kak Angkasa"

Pria itu menghentikan langkahnya saat satu suara memanggilnya dari belakang. Dia memutar balik badannya lalu tersenyum pada seorang bocah kecil yang baru saja memanggilnya.

"Kenapa Lea?" tanya Angkasa.

Bocah tersebut berjalan menghampiri Angkasa dengan boneka kesayangan yang ada di pelukannya.

"Kakak mau ke mana?" tanya Alea.

"Kakak mau pergi," jawab Angkasa.

"Mau pergi ke mana? Kok Kakak pergi-pergi terus sih?" tanya Alea.

"Kakak mau ketemu sama temen-temen Kakak. Kenapa?" ucap Angkasa.

"Alea ikut ya?" ucap Alea.

"Kamu mau ikut?" tanya Angkasa.

Anak kecil tersebut menganggukkan kepalanya mengiyakan pertanyaan Angkasa.

"Nggak takut bosen di sana? Soalnya Kakak mungkin lama," ucap Angkasa.

"Enggak. Kan ada Kakak ganteng di sana. Jadi nanti Alea bisa sama Kakak ganteng aja," ucap Alea.

"Di sana rame loh. Nggak takut?" ucap Angkasa.

"Ngapain takut? Temen-temen Kakak kan sayang sama Alea semua. Jadi pasti Alea Di jagain sama temen-temen Kakak," ucap Alea.

Angkasa mensejajarkan tubuhnya dengan Alea lalu mengusap lembut kepala Adik kesayangannya tersebut.

"Boleh ya?" ucap Alea memohon.

Angkasa memandang langit-langit rumahnya seolah-olah sedang berfikir. "Eum boleh nggak ya?" ucap Angkasa.

"Ahh Kakak jangan gitu. Boleh ya?" ucap Alea merengek.

Pria tersebut terkekeh geli melihat wajah lucu dari Adiknya yang satu ini. Bagaimana tidak Adiknya ini akan menjadi rebutan oleh teman-temannya di markas kalau tingkahnya saja menggemaskan seperti ini.

Jadi tak heran jika Alea menjadi kesayangan anak-anak Arvegaz dan diperlakukan layaknya seperti seorang putri.

"Gemesin banget sih kamu sayang," ucap Angkasa mengusap lembut pipi gembul Alea.

"Kan Alea memang gemesin. Nggak kayak Kakak jahat," ucap Alea.

"Kakak jahat siapa?" tanya Angkasa bingung.

"Kak Azka sama Kak Surya. Mereka kan Kakak jahat karna suka gangguin Alea," jawab Alea dengan polosnya.

Tentu saja ucapan Alea barusan membuat Angkasa tertawa kecil mendengarnya. Memang Surya dan Azka sangat senang mengganggu bocah tersebut.

"Apa lagi Kakak galak. Kalau marah suka nyeremin," ucap Alea.

"Emang kamu nggak takut sama Kakak galak?" tanya Angkasa.

"Enggak dong. Kan ada Kakak ganteng yang jagain Alea," jawab Alea.

"Ya udah kamu boleh ikut," ucap Angkasa.

"Yeyy hore!!" teriak Alea kegirangan.

"Bentar ya? Kakak mau ambil kunci mobil dulu sama mau ambil jaket kamu," ucap Angkasa.

"Oke Kakak," ucap Alea.

Angkasa mengusap lembut kepala Alea lalu kembali masuk ke dalam kamarnya berniat untuk mengambil kunci mobil miliknya.

"Hai Alea"

Bocah tersebut langsung menolehkan kepalanya ke arah suara yang berasal dari tangga.

"Hai Kak Arga," ucap Alea.

ANGKASA || ENDOpowieści tętniące życiem. Odkryj je teraz