40. SIAPA DIA?

111 1 0
                                    

"CIYE PAK BOS!!"

"CIYE AKHIRNYA ADA BONCENGAN JUGA!!"

Tentu saja semua mata kini tertuju pada Angkasa yang pada saat itu baru saja tiba di sekolah bersama dengan Zian.

Apa lagi suasana di parkiran saat ini tengah ramai oleh murid-murid yang baru saja tiba. Bahkan tak banyak yang terlihat sedang membicarakan tentang kedekatan Zian dan juga Angkasa.

Semua orang tau jika Zian dan Angkasa sempat bermusuhan sebelumnya. Namun sudah beberapa hari ini mereka melihat jika Zian serta Angkasa sering datang dan pulang sekolah bersamaan.

"Yang lagi PDKT emang beda ya? Lengket terus kayak amplop sama perangko," ucap Aksa.

"Mentang-mentang ya? Mentang-mentang yang habis makan malam makin lengket aja ahay," sahut Zico.

"Apa sih Kak? Berisik banget lo berdua. Masih pagi juga," ucap Zian.

"Kayaknya ada yang lagi berbunga-bunga nih," sindir Surya.

"Muka lo kok ngeselin sih Sur. Pengen gue seret ke aspal rasanya," ucap Angkasa.

"Jangan anjir. Nanti Ayang Stella gue kabur ngeliat gue," ucap Surya.

"Kalau kabur kan bisa ke hati gue aja," ucap Zico.

"Anjir Zic. Kayaknya lo tukang ngumpulin gebetan temen lo sendiri," ucap Azka.

"Nggak ngumpulin. Kalau lo pada nggak mau sama gebetan kalian mendingan kan buat gue aja. Iya nggak?" ucap Zico.

"Bahaya nih anak lama-lama," ucap Surya.

"Pipi lo masih keliatan merah," ucap Langit.

Tentu saja ucapan Langit membuat semua teman-teman Angkasa kini beralih menatap Zian.

"Jangan gitu juga mandanginnya. Gue colok juga mata lo satu-satu," ucap Angkasa.

"Takut amat Ibu Bosnya di tikung," goda Zico.

"Kak lama-lama gue tendang juga nanti masa depan lo," ucap Zian.

"Sialan Zian. Mati gue anjir," ucap Zico.

"Lagian muka lo ngeselin banget sih Kak. Pengen gue ulek aja rasanya," ucap Zian.

"Di kira muka gue cabe," ucap Zico.

"Tapi iya sih. Masih keliatan merah. Jelas banget malahan," ucap Aksa.

"Luka lo aja masih keliatan," ucap Langit.

"Masih sakit?" tanya Angkasa.

"Sedikit. Kalau makan masih agak perih," jawab Zian.

"ZIAN!!"

Mereka semua mengalihkan perhatian ke arah orang yang baru saja meneriakkan nama Zian. Dua orang murid perempuan terlihat berjalan menghampiri mereka semua.

"Eh ada Chantika. Pagi cantik," sapa Azka.

"Pagi juga Kak Azka," balas Chantika.

"Anjir bisa aja nih anak pagi-pagi modusnya," ucap Zico.

"Hai Jihan," sapa Aksa.

"Hai juga Kak Aksa," balas sapa Jihan.

"Baru nyampe? Tumben lama?" tanya Aksa.

"Iya tadi berangkatnya barengan sama Chantika terus kejebak macet sebentar," jawab Jihan.

"Kok gue agak kesel ya?" ucap Zico.

"Apa lagi Kak Zico?" ucap Jihan.

"Lo semua ada yang di sapa. Lah gue mau nyapa siapa anjir?" ucap Zico.

ANGKASA || ENDWhere stories live. Discover now