51. VERRONICA SI ANNABELLE

102 3 0
                                    

Buah mangga buah apel
Hallo dede gemesnya Bg Azka

Tentu saja pantun jenaka yang baru saja di lontarkan oleh Azka mengundang tawa beberapa murid yang ada di sana. Pasalnya anak laki-laki ini selalu saja melontarkan pantun yang sangat tidak masuk akal.

Namun meskipun begitu tetap saja itu di sukai oleh Adkel mereka yang tak lain tak bukan adalah penggemar mereka sendiri.

"Nggak nyambung bego," ucap Zico memukul lengan Azka.

"Kalau nggak nyambung ya di nyambung-nyambungin dong," ucap Azka.

"Lama-lama gue kesel denger pantun unfaedah lo itu. Manaan nggak nyambung lagi," ucap Surya.

"Jaka sembung bawa golok. Nggak nyambung goblok," ucap Zico tertawa kecil.

"Lama-lama gue depresi gara-gara lo semua," ucap Langit.

"Iman lo kan kuat Lang. Udah terlatih sejak dini kan?" ucap Aksa.

"Iman gue makin di uji semenjak ketemu sama lo semua," ucap Langit.

"Hai dede gemesnya Bg Azka," ucap Azka.

Sudah jelas beberapa murid perempuan yang baru saja melintas di depan mereka langsung tersipu malu dan memilih untuk buru-buru melewati mereka.

"Gatel amat lo bego. Gue aduhin Chantika nih," ucap Aksa.

"Aduhin aduhin aduhin. Ayo aduhin gue dukung," ucap Surya.

"Aduhin aja aduhin. Jadi kalau seandainya Chantika mau pindah hati kan bisa ke gue," sahut Zico.

"Astaghfirullah jangan cepu lo semua bego. Ya Allah Gusti gini amat punya temen," ucap Azka.

"Aduhin aduhin aduhin. Ayo gue dukung," ucap Zico bersemangat.

"Sialan lo bego," ucap Azka memukul lengan Zico.

"Takut kan lo Chantika pindah hati?" ucap Aksa.

"Kalau pindah hati nggak masalah. Asal jangan sama temen gue sendiri bego," ucap Azka.

"Mana bisa gitu. Kok lo yang ngatur?" ucap Surya.

"Kalau Chantika maunya sama gue gimana? Hayo," ucap Zico.

"Ya Allah Gusti. Tahan masih pagi," ucap Azka mengelus dadanya.

"Stres," ucap Langit.

"Eh iya tumben nih Pak Bos belum nyampe. Ke mana lagi tuh anak?" ucap Surya.

"Palingan jemput Ayang dulu," ucap Aksa.

"Rumah tuh anak berdua kan nggak begitu jauh bego," ucap Surya.

"Pacaran dulu kali," ucap Zico.

"Akhirnya gue bisa ketawa jahat liat si Angkasa kemakan sama omongan sendiri," ucap Azka.

"Dulu aja ogah-ogahan. Tau-taunya dia sendiri yang jatuh," ucap Surya.

"Gue sebenarnya udah tau dari gerak-gerik dia," ucap Langit.

"Iya lo kan pengamat yang baik sih Lang. Makanya tau aja," ucap Zico.

"Curiga gue sama lo Lang," ucap Aksa menatap Langit.

"Apa?" tanya Langit.

"Jangan-jangan lo cenayang lagi. Bisa-bisanya tebakan lo selalu benar," ucap Aksa.

"Jangan ngada-ngada," ucap Langit.

"Kayaknya kalau lo kuliah nanti cocok dah ambil jurusan psikolog. Siapa tau nanti si Azka bisa konsultasi sama lo," ucap Surya.

ANGKASA || ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang