66. MASALAH DIA MASALAH KITA JUGA!

124 1 0
                                    

Bukan hal baru jika Zian selalu menjadi bahan pembicaraan orang-orang. Bahkan sejak awal mula kedekatannya dengan Angkasa hingga hubungan mereka di publikasikan, hari-harinya selalu di warnai dengan berbagai macam pembicaraan.

Bahkan banyak yang mengatakan jika Zian hanya cocok dengan Zaki sebab memiliki kepintaran yang sama di bidang pelajaran.

Dan ada juga yang mengatakan Zian tidak cocok dengan Angkasa di karenakan mereka berbeda status.

Berhubung Zian sudah terbiasa dengan omongan-omongan tersebut dia tidak perlu lagi terkejut.

Bahkan dirinya saat ini tengah menjadi bahan pembicaraan di karenakan sudah 2 hari ini mereka melihat Zian dan Zico pergi bersama.

"Kalian sadar nggak sih kalau udah 2 hari ini Zian sama Kak Zico itu berangkat bareng terus?"

"Eh iya gue baru sadar. Loh kok bisa ya? Bukannya Zian pacaran sama Kak Angkasa? Kok berangkatnya barengan sama Kak Zico?"

"Sebenarnya Zian itu pacarnya Kak Angkasa atau Kak Zico sih? Ya kali pacaran sama Kak Angkasa berangkat bareng Kak Zico."

"Apa lagi udah 2 hari ini Kak Angkasa nggak keliatan masuk sekolah. Kira-kira dia ke mana ya?"

"Nah itu yang gue heranin. Kak Angkasa nggak masuk sekolah masa dia bebas deketin temen-temennya Kak Angkasa."

"Enak banget dia. Pacarnya nggak masuk sekolah dia malah enak-enakan deket sama temennya. Ntar apa kata orang coba."

"Nah iya bener tuh."

"Tapi semalam kan Mamanya Kak Angkasa dateng tau."

"Eh iya gue tau semalam dia emang dateng. Tapi yang bikin gue speechless itu Mamanya Kak Angkasa pulang barengan sama Zian. Sebenarnya ada apa antara Zian sama Mamanya Kak Angkasa?"

"Apa mereka sedekat itu? Kan mereka baru-baru ini aja pacaran. Nggak mungkin bisa secepat itu kan deketnya?"

Zian menghela nafasnya mendengar ucapan demi ucapan dari murid-murid yang ia lewati.

Dia kembali di buat terkejut saat ada satu tangan yang tiba-tiba saja memukul bahunya dari samping.

Zian menolehkan kepalanya ke arah samping dan mendapati Zico yang sedang merangkul bahunya.

"Kak Zico?" ucap Zian.

"Kenapa dah? Muka gue kayak hantu apa gimana sampe kaget gitu?" tanya Zico.

"Nggak gitu Kak. Lo tiba-tiba dateng ngagetin gue," jawab Zian.

"Masih untung cuma gue giniin. Kalau gue kagetin dari belakang bisa-bisa kena spot jantung lo," ucap Zico.

Tentu saja hal itu membuat semua murid-murid menjadi semakin penasaran dengan kedekatan mereka berdua.

"Tuh liat aja tangannya Kak Zico sampe ngerangkul Zian kayak gitu. Manaan Zian nya diem aja lagi."

"Keliatan nggak risih kan dianya? Kalau emang dia risih harusnya dia tepis dong kan?"

Zico yang tanpa sengaja mendengar gosipan-gosipan tersebut langsung menghentikan langkahnya sehingga membuat Zian juga ikut menghentikan langkahnya.

"Eh kenapa Kak?" tanya Zian.

Zico merubah posisinya menjadi berhadapan dengan murid-murid tersebut dengan satu tangan berada di dalam kantong celana.

"Tuh mulut perasaan enteng banget ya? Coba ulangin lagi ucapan lo tadi di depan gue," ucap Zico.

ANGKASA || ENDΌπου ζουν οι ιστορίες. Ανακάλυψε τώρα