73. KEPERGOK DI ROOFTOOP

82 2 0
                                    

"SURYA!! BALIKIN MINUM GUE!!"

"NANGGUNG STELL!! BUAT GUE AJA!!"

Seorang murid laki-laki tengah berlari memasuki kelas di ikuti oleh murid perempuan di belakangnya.

Sudah menjadi hal wajar bagi mereka melihat pertengkaran kedua teman sekelas mereka.

"Apa lagi ulah anak ini. Nggak bisa sehari aja tenang nggak usah ngerecokin Stella," ucap Azka.

"Lo tuh kayak baru kenal sama dia aja. Ngerecokin Stella itu udah jadi makanan sehari-hari dia," ucap Zico yang fokus dengan ponsel di tangannya.

"Gue sumpahin jadian juga nih anak berdua," ucap Angkasa.

"Parah banget lo Sur. Segala minum gue juga lo bawa lari," ucap Stella berjalan mengikuti Surya.

"Nanggung Stell. Tinggal dikit. Buat gue aja udah," ucap Surya mendudukkan dirinya di salah satu kursi.

Stella memukul lengan Surya lalu menarik telinga laki-laki tersebut sehingga membuat Surya meringis kesakitan.

Namun berbeda dengan teman-temannya yang terlihat hanya bisa tertawa melihat penderitaan dirinya.

"Aa iya iya Stell. Lepasin sakit Stell," ucap Surya.

"Lagian lo parah banget sih Sur." Stella melepaskan tangannya dari telinga Surya lalu duduk di sebelah laki-laki tersebut. "Segala minuman harga 5 ribuan juga lo colong," ucap Stella.

"Gue mager ke kantin Stell. Nah berhubung ada lo ya udah," ucap Surya.

"Temen lo malu-maluin banget sih Angkasa. Gaya oke, anak motor tapi beli minuman 5 ribuan aja nggak mampu. Malu sama status anak motor," ucap Stella.

"Gue aja malu Stell. Apa lagi lo," ucap Angkasa.

"Jangan marah-marah Stell. Nanti cantik lo hilang ntar gue nggak sayang lagi sama lo," ucap Surya.

"Bodo Sur. Bosen gue denger lo ngalus terus," ucap Stella.

"Ya udah sini gue sayang beneran. Mau nggak?" ucap Surya.

"Nggak usah banyak cerita Sur. Gue nggak mau tau ya? Pokoknya lo harus gantiin minuman gue yang udah lo colong," ucap Stella.

"Santai Stell. Jangankan satu. Sekardus juga bakalan dibeliin sama dia," ucap Zico.

"Kalau bisa sekalian sama pabriknya. Tapi ngutang," ucap Surya.

"Malu-maluin," ucap Langit.

"Bodo Sur. Gue nggak mau tau pokoknya lo harus ganti," ucap Stella.

"Iya sayang. Nanti istirahat terserah lo mau pesan apa aja nanti gue traktir. Bilang aja sama Ibuk kantinnya gue yang bayar," ucap Surya.

"Awas kalau lo bohong," ucap Stella lalu bangkit dari duduknya.

"Enggak sayang. Mana mungkin gue bohong. Perasaan gue ke lo aja nggak pernah bohong," ucap Surya.

"Bodo amat Sur," ucap Stella lalu pergi menuju kursinya.

"Aku padamu Stell!" teriak Surya.

Gadis itu hanya mengacungkan jari tengahnya pada Surya sehingga membuat teman-temannya hanya bisa tertawa melihat mereka berdua.

"Lo tuh jangan kebiasaan kayak gitu," ucap Angkasa.

"Gue haus Bro. Mager mau ke kantin juga," ucap Surya.

"Bukan itu maksud gue bego," ucap Angkasa memukul lengan Surya.

"Terus apaan dah? Makanya ngomong yang jelas. Jangan setengah-setengah. Emang lo mau dapet Zian setengah-setengah nanti?" ucap Surya.

ANGKASA || ENDWhere stories live. Discover now