BAGIAN 95

1.7K 189 32
                                    

"Sayangku, jangan kabur lagi yaa. Mommy sedih tahu nggak jauh dari adeekkk.." ujar amanda yang sedari tadi menciumi putranya itu. Erlin dan Friska tersenyum.

"Kakak juga sedih pisah sama dedek. Dedek di rumah aja yaa sama kakak. Nanti kalo Daddy pulang kita jalan-jalan." Ujar gadis kecil itu sambil memegang tangan mungil adiknya. Amanda mencium putrinya, "Kakak, sekarang kan waktunya bobok siang. Yuk kakak bobok dulu adek juga nih mau bobok."

"Siap Mommy, aku sudah besar jadi Mommy jangan ingetin aku. Aku udah jadi kakak Mom.." mendengar pernyataan putrinya Amanda tertawa diikuti oleh Erlin dan Friska. "Okaay anak cantik tidur siang sama Aunty yuk.." ajak Friska. Amaira mengangguk. "Kak aku ke kamar Amaira dulu ya." Amanda tersenyum lalu mengangguk.

Erlin duduk di samping amanda. "Kau sudah membereskan anak buah Oscar?" Tanya Amanda. "Sudah Nona." Jawab Erlin kemudian dibalas cubitan kecil oleh Amanda. "Aawww sakit Maaann.." jerit Erlin. "Makanya jangan panggil gitu lagi aku gak suka." Erlin mengangguk sambil menutup kedua telapak tangannya di hadapan Amanda.

"Makasih ya Lin tanpa bantuanmu dan anak-anak, aku dan arya gak bisa nemuin Garsa." Kata amanda sambil memandangi putranya yang sudah tertidur pulas. "Itu sudah menjadi tugasku. Emm by the way Nona Naya tidak pernah kelihatan beberapa hari ini Man? Apa dia baik-baik aja?" Tanya Erlin khawatir.

"It's ok. Naya sedang berada di Singapura ada peninjauan proyek baru disana. Besok pasti sudah pulang." Jawab Amanda. "Oh begitu." Jawab Erlin mengangguk.

******

Seharian penuh Arya bermain dengan Garsa ditemani Firly. Pria itu sangat bahagia karena cucunya selamat. Dia memeluk dan mencium Garsa berkali-kali. "Aku lega kau baik-baik saja jagoan kecil Opa. Opa janji akan membayar semua yang sudah terjadi padamu." Ungkapnya lirih. Arya hanya tersenyum saat ayah sambungnya berbicara begitu pada anaknya.

"Apa kau sudah makan? Jaga kesehatanmu. Ibu pasti akan marah jika tau kau menghabiskan waktumu hanya di kamar dan minum." Ujar arya pada ayahnya itu.

"Tenanglah. Aku baik-baik saja. Kau jangan khawatirkan aku. Jaga anak dan cucuku saja untukku." Ujarnya sambil mengecup dahi Garsa lalu pergi meninggalkan Arya. "Kau mau kemana?" Tanya Arya menghentikan langkah Firly. Pria itu tersenyum, "Membayar hutang." Jawabnya lalu pergi meninggalkan Arya yang terpaku di tempatnya.

Di tempat lain, Oscar memasuki ruangan sel barunya. Pria itu menuruti perintah Arya. "Tempat apa ini? Tak lebih baik dari sebelumnya." Ujarnya. Pria itu tak pernah lagi mendapatkan panggilan dari anak buahnya yang sangat dipercayanya. Dia yakin jika Arya sudah membunuh semua yang dia punya. "Jika sampai bajingan itu menyentuh Elva dan Intan akan aku habisi dengan tanganku sendiri." Ungkapnya dengan mata yang berkaca-kaca.

******

Firly sedang berjalan dengan beberapa anak buahnya. Mereka baru saja melakukan transaksi di dermaga. Suasana di dermaga sore itu sangat ramai, karena kapal-kapal besar sedang sandar. Banyak sekali sopir kontainer sedang mengantri untuk mengangkut barang yang datang. Diantara banyaknya orang itu ada seorang wanita seusia Olivia sedang menggendong putrinya.

Firly hanya menatapnya sesaat lalu berjalan begitu saja. Wanita itu sepertinya baru saja membeli ikan segar secara langsung disini. Melihat kotak putih bertuliskan "BALI FISH FRESH". Tiba-tiba...

"Awaaaass heeyyy minggiiiiirrr..." teriak seseorang dari atas kontainer. Firly berbalik melihat benda tumpul terjatuh dari atas sana. Dengan cepat Firly berlari menyelamatkan wanita itu dengan putrinya.

Bruuuukkk

Anak buah Firly berlarian. "Bos, apa anda baik-baik saja?" Tanya salah seorang dari mereka karena panik. Firly yang memejamkan matanya terbelalak tiba-tiba saat melihat anak seusia Garsa di pelukannya. "Dimana wanita itu?" Tanyanya pada anak buahnya. Anak buah Firly menoleh ke samping kananya diikuti oleh pandangan Firly. Banyak orang berkerumun disana. Gadis kecil itu menangis.

INTERNAL LOVEМесто, где живут истории. Откройте их для себя