BAGIAN 35

3.6K 350 75
                                    

Sepanjang perjalanan pulang ke rumah, Amanda hanya terdiam. Isak tangisnya yang terdengar di mobil.

"Maaf Nona, tolong Nona jangan pikirkan hal ini. Bos akan mencari tahu siapa yang sudah berbuat seperti ini pada Nona." Kata Ikbal perlahan. "Iya Amanda, apa yang dikatakan oleh kak Ikbal ini benar." Amanda menatap Ikbal sesaat. Lalu teringat kejadian kemarin di gudang. Dia adalah orang kepercayaannya, pasti dia tahu semua tentangnya. Pikir Amanda.

"Aku ingin bertanya padamu Ikbal." Seru Amanda pada Ikbal, membuat Erlin dan kakaknya itu saling memandang di spion mobil.

"Ikbal, jika kamu berada di dua situasi yang berbeda, apa yang akan kamu lakukan?" Tanya Amanda.

Ikbal mengerutkan keningnya. Erlin menatap Amanda. "Maaf Nona, maksud Nona situasi yang seperti apa dulu?" Ikbal balik bertanya. "Jika kamu mencintai seseorang dan menjalin hubungan serius dengannya, tapi tiba-tiba orang itu ternyata pembohong besar. Apa yang akan kamu lakukan?" Tanya Amanda menyeka air matanya. Padangan amanda tajam ke Ikbal.

Erlin menutup mulutnya yang menganga. "Tidak mungkin. Apakah Nona sudah tahu yang sebenarnya?" Tanyanya pada diri sendiri. Pertanyaan Amanda membuat Ikbal terdiam dan membulatkan matanya. Pria itu seperti tertampar kata-kata Amanda.

"Ma-maaf Nona, tapi saya tidak bisa menjawabnya." Jawab Ikbal gugup.

"Kenapa?"

"Karena saya tidak sedang dalam situasi seperti itu dan saya tidak pernah mengalaminya." Jawab Ikbal cepat.

"Jawabanmu terlalu klasik." Balas Amanda. "Kalau kamu Erlin? Apa yang akan kamu lakukan jika kamu berada di situasi seperti itu?" Tanya Amanda sambil menatap Erlin yang juga gugup tapi menutupinya dengan senyuman.

"Amanda, setiap orang punya hatinya sendiri dan cara berpikirnya sendiri. Di dunia yang fana ini tak ada manusia yang sempurna. Baik kau ataupun aku, kita pasti memiliki rahasia. Kebohongan dan dosa lainnya. Kita semua sama hanya saja kita berbeda jalan dalam memilihnya." Jawab Erlin sambil meraih tangan Amanda.

"Cinta dan kebohongan adalah dua hal yang selalu berjalan beriringan. Saat pikiranmu berkata tinggalkan, tapi hatimu menguatkan untuk bertahan. Hanya kau sendiri yang tahu harus melakukan apa Amanda." Lanjut Erlin. Amanda terdiam mendengar jawaban Erlin, wanita itu bingung sekarang harus berbuat apa pada pernikahannya.

"Mm maaf Manda, apa terjadi sesuatu padamu?" Tanya Erlin lembut. Dia mencoba mencari tahu apa yang terjadi. Amanda menggeleng perlahan. Aku tidak mau masalah rumah tanggaku menjadi konsumsi orang lain, biar aku selesaikan nanti dengan Arya di rumah. Batin Amanda.

*****

"Kau sudah menemukannya?" Teriak Arya pada Frans. Lelaki itu mengangguk. "Sudah Bos." Lalu membalikkan laptopnya ke arah Arya.

"Kamila.." ujar Arya lirih. Matanya menatap sinis ke arah laptop. Pria itu merogoh ponselnya.

"Aku ada tugas untukmu." Kata Arya di ujung telepon.

"Apa Bos?"

"................................"

"Baik Bos. Apa hanya itu?"

"Iya. Sisanya biar aku yang urus." Lalu menutup telponnya. "Kau sudah membuat istriku malu. Bersiaplah kejutan dariku, kakak ipar." Ujar Arya dengan senyuman khasnya.

*****

Kamila menceritakan segala perbuatannya pada Melisa. Mata Melisa terbelalak. "Apa? Jadi itik kampung itu sedang hamil?" Tanya Melisa tak percaya.

"Iya Mah, pasti Arya jijik sama dia jika tahu tentang berita itu. Hahahahaha mereka akan putus lalu aku bisa menggaitnya Mah.." ucap Kamila sambil tersenyum.

INTERNAL LOVEWhere stories live. Discover now