BAGIAN 34

3.1K 309 59
                                    

Amanda tak keluar dari kamarnya sama sekali sejak dia tahu isi dalam gudang tersebut. Sejauh ini memang Arya selalu bersikap baik padanya, bahkan kesan mafia yang kejam sangat jauh dengan sikapnya selama ini padanya. Wanita itu sedih karena dia merasa dibohongi oleh suaminya.

Arya yang baru pulang kerja merasa aneh akan sikap istrinya itu. Bahkan Amanda tak menyambutnya saat pulang kerja.

"Sayang...apa kau sakit?" Tanya Arya sambil mendekati istrinya. Pria itu hendak mencium puncak kepalanya namun ditepis oleh Amanda. "Tidak. Aku baik-baik saja. Mandilah aku akan menyiapkan baju ganti untukmu." Kata Amanda dingin. Amanda berusaha tampak biasa saja dan seakan dia tidak tahu apa-apa. "Ini bajumu." Katanya lagi lalu pergi keluar dari kamar.

"Sayang, apa kau sedang marah padaku?" Tanya Arya yang ternyata mengikuti Amanda keluar. "Tidak. Kenapa kamu mengikuti aku sih, mandi sana." Ujar Amanda ketus.

Arya menghela nafas panjang. Tidak ingin memancing pertengkaran, Arya mengangguk dan masuk ke dalam kamarnya lagi. "Pasti bawaan bayi jadi moodnya mudah berubah." Kata Arya pada dirinya sendiri. "Setelah aku mandi pasti dia sudah kembali seperti Amanda yang biasanya." Lanjutnya saat masuk ke kamar mandi.

Arya keluar dari kamar mandi, mencoba mengajak bicara Amanda tapi istrinya itu masih sama. Cuek dan tak seperti biasanya. Amanda hanya sibuk dengan ponselnya. Wanita itu sebenarnya sedang takut sekarang.

"Amandaa..." panggil Olivia dari depan pintu kamar. Amanda bergegas saat Arya akan membuka pintu untuk ibunya. "Iya Ibu?" Jawab Amanda saat membuka pintu. "Sayang, ibu sudah menyiapkan makan malam. Kita makan yuk? Arya kau juga ya Nak.." kata Olivia sambil menggandeng tangan Olivia. Arya hanya mengangguk pelan.

Di meja makan Amanda hanya diam. Wanita itu hanya fokus dengan makanannya. Membuat Arya semakin geram dan bertanya-tanya kenapa istrinya. Saat Olivia sibuk memotong buah semangka bersama Bi Nur di dapur Arya menatap tajam istrinya.

"Kau ini sebenarnya kenapa sayang?" Arya bertanya sekali lagi pada. Amanda tak menatap suaminya. "Tidak apa-apa aku hanya lelah saja." Jawabnya cepat. "Aku kenyang. Aku kembali ke kamar dulu." Ujar Amanda yang berlalu begitu saja tanpa menghiraukan panggilan suaminya.

Arya tidak terima dengan pernyataan istrinya itu memanggil Amanda dan mengejarnya hingga ke kamar. "Katakan padaku apa yang kau mau? Jangan bersikap seperti ini?" Tanya Arya lagi. Amanda merebahkan diri ke tempat tidur. "Aku hanya lelah saja. Aku ingin tidur." Jawabnya dengan ketus. "Kamu juga harus beristirahat, kamu pasti lelah seharian bekerja." Lanjut Amanda.

Amanda tidur dengan memiringkan badannya ke kiri. Membelakangi Arya yang berdiri di tepi ranjang sisi kanan. Pria itu naik ke atas tempat tidur, memeluk istrinya dari belakang. Tubuh Amanda kaku, dia diam saja tanpa membalas pelukan suaminya. "Sayang, jika aku ada salah padamu tolong maafkan aku. Jangan diamkan aku seperti ini aku tak bisa. Kau sendiri yang bilang jika didiamkan itu nggak enak kan?" Kata Arya dengan lembut, namun Amanda masih terdiam mendengarkan.

"Seharian ini aku berada di kantor sayang, aku tidak kemana-mana. Aku berjanji tidak akan macam-macam diluar sana apalagi main perempuan." Lanjut Arya. Amanda tetap setia dengan kebungkamannya. Perlahan dia sengaja mengeluarkan dengkuran halus, agar suaminya berhenti berbicara padanya.

*****

"Selamat pagi istriku.." ucap Arya pada Amanda namun dibalas senyuman masam oleh istrinya itu. Arya mendekat hendak mencium istrinya, namun wanita itu menghindar dan masuk ke kamar mandi.

"Aku mandi dulu, ada kuliah pagi." Kata Amanda sambil menutup pintu kamar mandi.

Arya semakin merasa ada yang tidak beres pada istrinya itu, namun dia yakin pasti ini karena hormon hamilnya. "Lusa adalah ulang tahunnya, pasti dia ingin mengujiku." Pikir pria itu dan tak ambil pusing. Situasi di meja makan masih seperti kemarin. Amanda hanya fokus pada makananya, sementara Olivia mulai curiga jika anak dan menantunya sedang bertengkar.

INTERNAL LOVEWhere stories live. Discover now