BAGIAN 80

2K 257 39
                                    

Arya dan Amanda duduk di ruang keluarga. "Nona, saya sudah selesai membantu Nona Naya." Ujar pelayan di rumah Arya. "Ok terimakasih yaa Bi.." pelayan itu mengangguk.

Naya keluar dengan dibantu Ikbal dan duduk di hadapan Arya. Naya terlihat seumuran dengan Ikbal, wajahnya yang cantik dan badannya yang sedikit padat itu mencerminkan dia seorang yang terlatih sebelumnya. Dan sangat menjaga bentuk badannya. Ikbal terlihat beberapa kali mencuri pandang pada Naya. Amanda yang melihatnya mengatupkan bibirnya menahan tawa. "Sayang, sepertinya kuncup-kuncup cinta mulai bersemi di rumah kita ini." Bisik Amanda pada Arya.

Arya menatap tajam istrinya, Amanda yang melihat perubahan wajah suaminya langsung terdiam. "Dasar mafia, bercanda sedikit aja gak boleh.." gumamnya perlahan.

"Siapa kau sebenarnya?" Tanya Arya tanpa basa-basi setelah melihat Naya duduk dengan tenang di hadapannya. "Galak banget sumpah.." Batin Amanda sambil menghela nafas.

"Emm aku..."

"Kau juga mempunyai bekas tato yang sengaja dihilangkan. Apa kau pernah barada dalam kelompok gengster atau mafia?" Tanya Arya lagi. "Satu-satu yaaang. Naya nya bingung." Bisik Amanda perlahan.

"Benar. Aku dulunya adalah pengawal pribadi salah satu pengusaha terkenal di kota B." Jawab Naya tanpa ragu. "Lalu kenapa mereka membuangmu dan kau membunuh anak buahku?" Tanya Arya dengan tatapanny yang tajam itu.

"Big Bos marah saat aku membocorkan rahasianya ke kepolisian."

"Rahasia apa?"

"Semua kejahatan mereka. Termasuk sudah membunuh Ibu dan Kakakku."

"Lalu?"

"Sebelum dia pergi, dia bilang jika aku ingin menemui pembunuh Ibu dan Kakakku yang sebenarnya aku harus membunuh anak buah pemilik Sandya Company." Jawabnya lagi.

"Apa hubungannya dengan kami? Kami tak tau siapa Ibu dan Kakakmu." Ujar Ikbal dengan tenang. "Aku minta maaf karena sudah membunuh anak buahmu. Aku melakukannya karena terpaksa dan harus kulakukan. Jika tidak mungkin kita tidak akan pernah bertemu." Ungkap Naya.

"Hmm" Arya mengangguk.

"Apa kau mengenal wanita bernama Olivia?" Tanya Naya penasaran. Amanda dan Arya membulatkan matanya saling memandang. "Siapa dia?" Tanya Ikbal penuh selidik.

"Dia adalah Ibuku." Jawab Naya mantap.

"Apa kau bercanda?" Tanya Arya tak mengerti.

"Aku adalah anak tidak sah dari Ibuku. Sebelum pergi Ibuku bilang akan menemukan kakakku. Karena tak ada kabar, aku pun mulai mencari tahu. Aku mendapat kabar jika Ibuku meninggal karena tak kuat mendengar kabar kematian kakakku." Ungkap Naya dengan mata berkaca-kaca. "Aku mencari tahu tentang Ibuku, hingga informasi yang kudapat jika Big Bos adalah orang yang sudah membunuh kakakku dan membuat Ibuku meninggal karenanya. Aku masuk ke dalam perusahaannya." Lanjutnya.

"Siapa nama Big Bosmu?" Tanya Arya dengan hati-hati.

"Carlos. Apa kau mengenalnya?" Tanya Naya.

Arya mencoba mengingat namun dia tak pernah mempunyai teman ataupun musuh bernama Carlos. "Aku tidak mengenalnya. Apa kau punya foto Ibumu?" Tanya arya penasaran. Naya mengangguk. Gadis itu mengeluarkan ponselnya dan memberikannya pada Arya.

Amanda melihat gambar yang berada di ponsel Naya. "Ini Ibu." Bisik amanda. Arya mengangguk. "Aku akan mencari tau tentang Ibumu." Ujar Arya pura-pura. "Dia sudah tiada, bagaimana kau akan mencari tau?" Tanya Naya. "Serahkan padaku." Ujar Arya lalu berdiri dan masuk ke dalam ruang kerjanya. Naya hanya mengangguk. Gadis itu terlihat canggung di hadapan Amanda dan Ikbal. Apalagi dia merasa Ikbal sudah melihatnya sedari tadi dan membuatnya salah tingkah.

INTERNAL LOVEWhere stories live. Discover now