BAGIAN 22

3.5K 313 32
                                    

"Manda, apa harus pacarmu ikut dengan kita?" Tanya Marsel. "Harus dong. Dia nggak mau aku kenapa-napa kan aku kesayangan dia Sel." Jawab Amanda disambut tawa kecil Erlin.

Wajah Marsel berubah kecewa, sedangkan Arya terus tersenyum puas bisa mengerjai Marsel. Arya bukan satu-satunya orang luar yang ikut camping, tapi beberapa teman kuliah Amanda juga mengajak saudara dan pacarnya. Mata elang Arya terus waspada, melihat gerak-gerik seseorang yang mencurigakan.

"Kak, nanti kau tidur denganku saja." Kata Marsel pada Arya. "Maaf yaa Sel, nggak bisa. Dia ikut bersamaku kan untuk menjagaku." Kata Amanda menyela. Arya membuang pandangannya lalu tersenyum tipis melihat tingkah lucu istrinya yang mengerjai Marsel.

"Yang dikatakan Amanda benar. Urusi urusanmu sendiri. Jangan mengusikku." Perintah Arya dengan tatapan tajamnya pada Marsel yang langsung membuat Marsel sedikit gugup. Padahal dia hanya berkata seperti itu tapi kenapa seolah dia berkata akan membunuhku, batin Marsel.

Semua orang masuk ke dalam bus, tanpa terkecuali. Marsel yang sudah menelan kecewa sedari tadi pasrah melihat dua sejoli itu duduk berdampingan. Dia duduk bersama Erlin. Cukup jauh perjalanan hingga harus memakan waktu dua jam. Amanda yang mengantuk telah terlelap begitu saja di pundak suaminya.

Arya menata tubuhnya agar istrinya lebih nyaman tidur di sampingnya. Marsel yang melihat itu semakin cemburu dan membuang pandangan keluar jendela. "Kau kenapa?" Tanya Erlin pada Marsel. Lalu Erlin melihat bos dan istrinya di kursi seberang. "Cemburu?" Lanjut Erlin. "Kenapa kau masih bertanya sih Lin? Sepertinya aku harus mengubur perasaanku pada Amanda." Katanya dengan wajah sedih.

"Aku kan sudah memperingatimu sebelumnya. Kau saja yang tak mau mendengarkanku!" Sahut Erlin ketus.

Bus yang membawa mereka telah sampai di tujuan. Arya membangunkan istrinya dengan lembut. Semua peserta camping turun dari bus. Tempat ini sangat indah, ada danau di pinggir hutan ini. Namun, Amanda takut saat melihat sekitar. Tangannya mencekeram erat lengan suaminya. "Tenanglah, ada aku disini. Aku tak akan membiarkan sesuatu terjadi padamu." Kata Arya menenangkan istrinya. Mata elang Arya menyisir pandangannya ke sekitar. Tampak beberapa anak buahnya berjaga di sana, termasuk Ikbal.

Semua orang mulai sibuk menurunkan barang-barang dan membangun tenda mereka. Tenda hanya untuk dua orang. Tak sulit untuk Arya hal seperti ini, pria itu telah selesai mendirikan tenda untuk istrinya. Marsel yang dari tadi belum selesai mendirikan tenda lalu dibantu oleh Arya. "Makasih kak." Katanya. Arya tak menjawabnya dan pergi menghampiri istrinya.

"Istirahatlah.." ujar Arya pada Amanda.

"Sayang jangan jauh-jauh dariku." Manja Amanda.

"Oh Tuhaaan kenapa aku harus melihat semua ini." Goda Erlin pada Amanda lalu keduanya tertawa.

Sore hari ini semua orang duduk santai dan menikmati pemandangan di pinggir danau. Lelah karena mendirikan tenda dan menyiapkan segalanya terbayar oleh indahnya danau dan matahari senja yang mengintip di balik pohon-pohon di hutan.

"Manda, kamu mau susu?" Tanya Erlin sembari menyodorkan susu kotak pada gadis itu. "Mauuu. Makasih Erlin." Lalu menusukkan sedotannya dan meminumnya. Arya tersenyum melihat tingkah imut istrinya itu.

*****

"Oliv, kenapa kau tak mau pulang?" Tanya Kevin kekasihnya. Olivia dan Kevin tengah ada di sebuah restoran mewah di pusat kota.

"Kau masih merajuk padaku? Jangan hiraukan perkataan adikku yang bodoh itu. Maafkanlah dia." Kata Kevin sambil membelai lembut tangan Olivia.

"Aku ingin tinggal terpisah denganmu sekarang sampai adikmu benar-benar pergi dari rumahmu." Ucap Olivia dengan membuang pandangannya ke arah lain.

INTERNAL LOVEWhere stories live. Discover now